Makin “magis” cerita yang dibagi, akan mengundang banyak komentar dan mendorong orang untuk datang, tidak cuma melihat foto yang beredar di dunia maya.
Sesungguhnya ada dua istilah yang terkait, yaitu narasi (narrative) dan cerita (story).
Poletta dkk (2011) mendefinisikan narasi sebagai kategori umum dari deskripsi peristiwa yang disampaikan dalam urutan kejadian.
Selanjutnya Moscardo (2018) berpendapat bahwa cerita adalah tipe khusus dari narasi yang didesain secara eksplisit untuk menghibur, melibatkan emosi dan mengubah audiens.
Maka sebuah cerita harus mencakup deskripsi, tidak hanya sekelompok rangkaian sebab akibat dari kejadian, namun juga memuat deskripsi karakter, bagaimana merespons dan konsekuensi atas reaksi itu.
Cerita sebagai daya tarik destinasi wisata sedikit banyak dipengaruhi oleh tiga kekuatan (Moscardo, 2020).
Pertama adalah pengalaman yang telah melekat sebagai fokus inti dari wisatawan dan pelaku wisata.
Cerita telah menjadi konsep utama dalam pengalaman wisatawan ketika melakukan perjalanan.
Kedua, kekuatan media sosial sebagai media interaksi yang terbangun di sekitar cerita. Tak dapat dimungkiri lagi, media sosial telah digunakan sebagai sarana untuk berbagi cerita dan pengalaman. Media sosial mengambil peran utama itu.
Ketiga, “gelombang Asia” dalam turisme. Sebelum pandemi, gelombang turis dari China dan India, mendominasi kunjungan wisatawan ke seluruh dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.