Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Ramah Muslim di NTB Bisa Tingkatkan Devisa dari Pasar Internasional

Kompas.com - 30/01/2022, 19:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Model pengembangan wisata ramah muslim di Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menarik wisatawan internasional, sehingga dapat membangkitkan ekonomi lapangan kerja.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/1/2022).

Dalam acara Muktamar ke-1 Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang digelar virtual, ia mengatakan bahwa NTB memiliki modal besar untuk mengembangkan wisata halal ramah muslim.

Pasalnya, sederet penghargaan internasional sudah didapatkan oleh provinsi yang dijuluki Pulau Seribu Masjid”itu.

Baca juga: Sudah Digencarkan Sejak 2010, Pariwisata Halal di NTB Masih Digodok

“Pasca-Covid-19, pengembangan sektor pariwisata akan difokuskan pada quality and sustainable tourism dengan mengutamakan produk-produk unggulan pariwisata. Salah satu di antaranya adalah wisata halal atau muslim friendly based," ujar Sandiaga.

Menurut dia, NTB sudah memiliki modal sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Indonesia masuk dalam destinasi wisata halal terbaik dunia

Pada tahun 2019, Indonesia terpilih sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia dalam ajang Global Muslim Travel Index (GMTI), mengungguli 130 destinasi lainnya di dunia.

Sejumlah destinasi di Tanah Air mendapatkan penghargaan halal travel award, di antaranya Lombok, NTB yang ditetapkan sebagai The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination.

Wisata halal fokus untuk extension of service ketika berwisata dengan mengusung tiga konsep, yaitu good to have, nice to have, dan must to have. Konsep ini dijabarkan ke dalam lima major component dari pariwisata ramah muslim atau pariwisata halal," tutur Sandiaga.

Lokasi 3 Pantai Kuta MandalikaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Lokasi 3 Pantai Kuta Mandalika

Lima major component (komponen utama) tersebut adalah halal hotels, halal transport, halal food, halal tour packages, dan halal finance, yang semuanya bisa ditemui di wilayah NTB.

Sandiaga juga menjelaskan, Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan wisata halal dan menjadi destinasi muslim friendly based terkemuka di dunia.

Pengembangan potensi wisata halal tersebut sangat penting dalam upaya menciptakan lapangan kerja dan menarik devisa dari muslim traveler dengan optimal.

Baca juga: MotoGP Bisa Jadi Momen Kopi Robusta Lombok Gaet Pasar Internasional

Data State of The Global Islamic Economy Report 2019 menyebutkan, jumlah pengeluaran wisatawan muslim dunia sebesar 200,3 miliar dollar AS atau sebesar 12 persen dari total pengeluaran wisatawan global sebesar 1,66 triliun dollar AS.

“Dengan demikian, Indonesia berada di urutan ke-5 dari TOP 5 Negara Muslim Traveler dengan pengeluaran terbesar setelah Saudi Arabia, UAE, Qatar, dan Kuwait,” sambung Sandiaga.

Dibandingkan dengan negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim lain, Sandiaga mengatakan bahwa Indonesia termasuk konsumen produk halal terbesar.

Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Okupansi Hotel di Lombok Sudah 90 Persen

Namun, disayangkan karena masih banyak produk yang dibelanjakan merupakan produk impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com