Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Alur Skema Travel Bubble untuk MotoGP Mandalika

Kompas.com - 02/02/2022, 18:33 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memberlakukan skema travel bubble untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dalam perhelatan internasional MotoGP Mandalika 2022.

Skema ini akan diberlakukan untuk pembalap, ofisial, dan kru yang terlibat dalam perhelatan ini.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, skema serupa sebelumnya juga sudah diterapkan pada penyelenggaraan Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021.

"Konsep besarnya adalah memberikan ruang bagi kru, pembalap, dan elemen penting event MotoGP tetap berada di bubble yang aman, seperti gelaran event IBF 2021 yang lalu," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (31/02/2022).

Baca juga: Pemerintah Gunakan Skema Travel Bubble untuk MotoGP dan G20

Sandiaga menjelaskan skema travel bubble tersebut secara rinci. Nantinya, pembalap, ofisial, dan kru diizinkan untuk berkegiatan di luar kamar, namun terbatas pada wilayah dan durasi waktu tertentu.

Namun, teknis pelaksanaan "karantina" menurutnya akan diputuskan oleh Kementerian Kesehatan.

"Adanya Satgas yang khusus memantau protokol dinilai akan mendorong kepatuhan terhadap sistem bubble," ucapnya.

Bagaimana alurnya?

Sirkuit Mandalika siap menghelat MotoGP Mandalika 2022.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Sirkuit Mandalika siap menghelat MotoGP Mandalika 2022.

Setibanya di Indonesia, pembalap, ofisial, dan kru yang merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) akan melalui proses visa dan custom clearance terlebih dahulu.

Kemudian, mereka akan menjalani tes PCR dan langsung diarahkan ke hotel khusus.

Di sana, semua pihak yang menjadi bagian dari bubble akan dikumpulkan, termasuk driver, pengurus hotel, petugas kebersihan, kru lokal, dan lainnya.

Mereka yang merupakan bagian dari bubble tidak diperkenankan berinteraksi secara fisik dengan pihak di luar bubble.

"PPLN yang sudah dinyatakan negatif PCR dapat
memasuki area tier 1 sirkuit," ucap Sandiaga.

Sementara untuk penonton domestik diwajibkan telah melakukan vaksinasi dosis lengkap, memiliki keterangan Tes PCR dengan hasil negatif 2x24 jam atau antigen 1x24 jam.

Penontin domestik juga diwajibkan memiliki dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat akan menaiki shuttle bus menuju sirkuit.

Nantinya, lanjut Sandiaga, juga akan diberlakukan aturan masuk dan keluar agar tidak terjadi kerumunan.

Seluruh individu juga diharuskan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

"Seluruh individu diwajibkan menerapkan 3M-memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman, secara disiplin," ujarnya.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com