Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagua dan Berbagai Tradisi Tionghoa yang Masih Dilakukan Hingga Kini

Kompas.com - 03/02/2022, 17:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Prosesi sembahyang menjelang dan saat Imlek

Menjelang Imlek, daerah Glodok yang dilewati peserta tur sangat ramai oleh lalu-lalang masyarakat terutama warga Tionghoa yang bersiap-siap menyambut Tahun Baru Imlek.

Sejumlah wihara juga mulai merapikan dan menghias tempat ibadah mereka.

Baca juga: 7 Ucapan Tahun Baru Imlek 2022 dalam Bahasa Mandarin dan Maknanya

Ternyata, tak hanya saat Imlek dan di kelenteng saja, masyarakat Tionghoa umumnya juga menyimpan perlengkapan sembahyang di rumah mereka.

"Mereka pasang hio dan berdoa. Biasanya di depan pintu masuk, atau di rumah masing-masing ada altarnya tersendiri, untuk menghormati keluarga atau leluhur yang sudah meninggal," jelas Hans.

Menurutnya, tradisi sembahyang dan menghormati leluhur ini tidak hanya dilakukan saat Imlek, melainkan hampir setiap hari.

Namun, bedanya adalah menjelang Imlek, peralatan seperti dupa, lilin, abu kremasi, dan lain-lainnya akan dibersihkan serta dirapikan kembali. Sama seperti kebiasaan menyambut tahun baru lainnya.

"Kalau untuk ke Kelenteng, itu untuk (tradisi) yang lebih besar aja. Keluarga juga biasanya menyimpan kremasi leluhur lalu abunya disimpen di dalam rumah, atau di rumah abu. Di situ ada foto dan ornamen pelengkap di meja altar, tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang," lanjut dia.

Hans mengatakan, tradisi ini masih dipegang erat, meski mungkin sejumlah pelaku atau generasi memiliki kebiasaan yang sedikit berbeda.

"Sama seperti tradisi-tradisi lain, banyak yang ditinggalkan juga karena sudah zamannya. Tradisi masih ada, tapi beberapa pelakunya terutama generasi muda mungkin mikir, 'Sudah ribet atau repot nih', jadi mulai ditinggalkan," jelas dia.

Baca juga: 3 Cerita Rakyat Populer Tahun Baru Imlek yang Kini Jadi Tradisi Dunia

Hal senada disampaikan oleh Guru Besar Studi China Universitas Indonesia, Hermina Sutami.

Meski sejumlah tradisi masih dijalankan turun-temurun, namun menurutnya tak seketat dulu.

"Aturan menjalankan perayaan Imlek tidak seketat sebelum tahun 1967, karena saat ini cenderung serba praktis," ujar Hermina saat dihubungi Kompas.com (22/1/2022).

Tradisi Imlek di Indonesia sendiri, menurut Hermina, sangat bervariasi dari waktu ke waktu.

"Tradisi Imlek sangat bervariasi dengan tonggak waktu 1967, berhubungan dengan pakaian, acara kumpul keluarga, agama yang dianut, dan lain-lain," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com