Menjelang Imlek, daerah Glodok yang dilewati peserta tur sangat ramai oleh lalu-lalang masyarakat terutama warga Tionghoa yang bersiap-siap menyambut Tahun Baru Imlek.
Sejumlah wihara juga mulai merapikan dan menghias tempat ibadah mereka.
Baca juga: 7 Ucapan Tahun Baru Imlek 2022 dalam Bahasa Mandarin dan Maknanya
Ternyata, tak hanya saat Imlek dan di kelenteng saja, masyarakat Tionghoa umumnya juga menyimpan perlengkapan sembahyang di rumah mereka.
"Mereka pasang hio dan berdoa. Biasanya di depan pintu masuk, atau di rumah masing-masing ada altarnya tersendiri, untuk menghormati keluarga atau leluhur yang sudah meninggal," jelas Hans.
Menurutnya, tradisi sembahyang dan menghormati leluhur ini tidak hanya dilakukan saat Imlek, melainkan hampir setiap hari.
Namun, bedanya adalah menjelang Imlek, peralatan seperti dupa, lilin, abu kremasi, dan lain-lainnya akan dibersihkan serta dirapikan kembali. Sama seperti kebiasaan menyambut tahun baru lainnya.
"Kalau untuk ke Kelenteng, itu untuk (tradisi) yang lebih besar aja. Keluarga juga biasanya menyimpan kremasi leluhur lalu abunya disimpen di dalam rumah, atau di rumah abu. Di situ ada foto dan ornamen pelengkap di meja altar, tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang," lanjut dia.
Hans mengatakan, tradisi ini masih dipegang erat, meski mungkin sejumlah pelaku atau generasi memiliki kebiasaan yang sedikit berbeda.
"Sama seperti tradisi-tradisi lain, banyak yang ditinggalkan juga karena sudah zamannya. Tradisi masih ada, tapi beberapa pelakunya terutama generasi muda mungkin mikir, 'Sudah ribet atau repot nih', jadi mulai ditinggalkan," jelas dia.
Baca juga: 3 Cerita Rakyat Populer Tahun Baru Imlek yang Kini Jadi Tradisi Dunia
Hal senada disampaikan oleh Guru Besar Studi China Universitas Indonesia, Hermina Sutami.
Meski sejumlah tradisi masih dijalankan turun-temurun, namun menurutnya tak seketat dulu.
"Aturan menjalankan perayaan Imlek tidak seketat sebelum tahun 1967, karena saat ini cenderung serba praktis," ujar Hermina saat dihubungi Kompas.com (22/1/2022).
Tradisi Imlek di Indonesia sendiri, menurut Hermina, sangat bervariasi dari waktu ke waktu.
"Tradisi Imlek sangat bervariasi dengan tonggak waktu 1967, berhubungan dengan pakaian, acara kumpul keluarga, agama yang dianut, dan lain-lain," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.