Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Makanan Imlek Tionghoa Indonesia dengan di China

Kompas.com - 24/01/2020, 11:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Perayaan tahun baru Imlek dirayakan oleh seluruh keturunan Tionghoa di dunia, tak terkecuali orang Tionghoa Indonesia. 

Hari raya yang identik dengan acara kumpul keluarga memiliki beberapa hidangan khas.

Guru Besar Studi China Universitas Indonesia Hermina Sutami mengatakan bahwa hidangan Imlek orang Tionghoa di Indonesia tidak jauh berbeda dengan hidangan Imlek di China. 

Sebab, leluhur masyarakat orang Tionghoa Indonesia membawa serta budaya kuliner saat bermigrasi ke Nusantara.

Baca juga: 5 Tradisi Imlek yang Biasa Dilakukan Orang Tionghoa

Namun yang unik adalah makanan orang Tionghoa di Indonesia banyak menyerap makanan lokal. 

"Makanan Imlek masyarakat Pulau Jawa berbeda dari masyarakat Pulau Sumatera. Namun hidangan tetap harus dibuat menggunakan daging babi, ayam, dan ikan untuk menu utama," jelas Hermina saat ditemui di Gedung III Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok, Selasa (21/1/2020).

Beda cerita jika makanan yang disajikan untuk sembahyang kepada leluhur. Hermina mengatakan bahwa hidangan sembahyang biasanya sesuai dengan yang disukai leluhur.

“Kalau leluhurnya suka memakan mi pakai pete, ya keluarganya harus masak itu untuk ditaruh di meja (sembahyang) leluhur. Apa yang disukai leluhur, itulah yang dihidangkan (di atas meja sembahyang untuk leluhur),” kata Hermina.

Baca juga: 5 Fakta Perayaan Imlek di China, Ada Jasa Sewa Pacar!

Apabila leluhurnya menyukai jajanan pasar yang dapat ditemui setiap hari di Indonesia, maka jajanan tersebut sudah pasti akan dihidangkan sebagai hidangan sembahyang.

Makanan Imlek di China juga tak semua sama

Pindang Bandengkompas.com/Callista.o.Lembing Pindang Bandeng

China sebagai negara dengan luas hampir 10 juta kilometer persegi, memiki bentang alam yang tak sama pada setiap daerah, termasuk budaya. 

Soal kuliner, ada perbedaan antara China provinsi di bagian utara dan di bagian selatan. 

“Masyarakat provinsi selatan dalam hidangannya akan terdapat ikan, sementara utara lebih ke hidangan sejenis jiaozi seperti suikiaw dan kuotie (sejenis pangsit),” kata Hermina. 

Contoh paling unik, tidak semua orang China tahu ada kue keranjang. Sebab, Hermina mengatakan bahwa kue tersebut berasal dari provinsi selatan, sehingga orang China dari povinsi utara tidak tahu kue keranjang,

Padahal di Indonesia, hampir semua orang Tionghoa tahu kue keranjang. Mengapa bisa?

“Untuk imigrasi sendiri, masyarakat provinsi utara RRT tidak ada yang datang ke Indonesia karena terlalu jauh. Mereka cenderung menuju ke Amerika dan Eropa karena dekat,” kata Hermina.

Baca juga: Mengapa Tahun Baru China Disebut Imlek?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com