Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Bogor Sering Macet, Sandiaga Sarankan Alternatif Tempat Wisata

Kompas.com - 02/03/2022, 10:24 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan sejumlah usulan dalam mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur utama Puncak Bogor, Jawa Barat.

Hingga saat ini, menurutnya, belum ada solusi pasti terkait permasalahan kemacetan di Puncak Bogor, yang selalu terjadi setiap musim libur panjang atau long weekend tiba. Misalnya pada 27-28 Februari 2022 lalu.

"Saat long weekend, seperti 27-28 Februari lalu, (macet) ini menjadi cerita yang berulang-ulang dan belum ada solusinya," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Selasa (1/3/2022).

Baca juga:

Menanggapi masalah kemacetan ini, Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa, berpendapat, perlu adanya pendataan sebelum pengunjung berangkat ke Puncak.

“Mungkin wisatawan harus daftar dulu. Jadi ada aplikasi untuk orang yang akan ke Puncak. Dengan begitu, orang-orang yang ke Puncak terdata,” ujar Rizki. 

Menurutnya, cara tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi, serta dapat mengurai kemacetan di jalur wisata.

“Setelah melebihi carrying capacity (kuota), maka akan disetop. Mungkin ini yang akan diatur per jamnya karena ini masalahnya macet ini terjadi saat perjalanannya bersamaan,” sambungnya.

Pantai Tanjung Lesung di Banten.Dok. Shutterstock/ Krakato Pantai Tanjung Lesung di Banten.

Di sisi lain, Sandiaga juga mengimbau para wisatawan untuk mencari alternatif destinasi wisata lain, seperti Kebun Raya Bogor, Pulau Seribu, Tanjung Lesung, dan Garut.

Menurutnya, kemacetan ini terjadi karena Puncak Bogor selalu menjadi destinasi favorit warga Jabodetabek, lantaran udaranya yang segar dan biayanya yang terjangkau.

"Namun jalannya sangat sempit," kata Sandiaga.

Ia juga memaparkan sejumlah penyebab kemacetan total di Puncak ini, antara lain karena kendaraan masyarakat yang mogok, sepeda motor parkir di bahu jalan, dan pengendara yang mengabaikan aturan lalu lintas sehingga berujung melawan arus.

Baca juga:

Maka dari itu, Sandiaga pun meminta masyarakat yang hendak berwisata untuk menyiapkan kendaraan sebaik-baiknya, salah satunya agar tidak mogok. 

"Sebelum berlibur persiapkan kendaraan terlebih dahulu, jangan sampai mogok saat kemacetan tersebut dan ini bisa memperparah arus," tuturnya.

Ia juga mengimbau agar wisatawan patuh terhadap peraturan lalu lintas, dan tidak asal main serobot, karena hal inilah yang justru memperparah kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com