Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Gedhe Kauman, Saksi Perlawanan Agresi Militer Belanda 

Kompas.com - 07/04/2022, 23:06 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Arsitektur Masjid Gedhe Kauman 

Arsitektur Masjid Gedhe Kauman sangat kental dengan corak khas Jawa. Gaya bangunannya mewarisi gaya Masjid Demak yang juga merupakan pusat penyebaran agama Islam di Jawa. 

Karakteristik dari masjid ini adalah keberadaan empat pilar utama atau dikenal sebagai Saka Guru. Berdasarkan informasi dari situs web Dinas Pariwisata Yogyakarta, ciri khas lainnya adalah bagian atap masjid yang menggunakan sistem atap tumpang tiga. 

Sistem atap tumpang tiga ini memiliki makna kesempurnaan hidup melalui tiga tahapan kehidupan manusia yaitu, syariat, makrifat, dan hakikat.

Seperti bangunan masjid raya pada umumnya, Masjid Gedhe Kauman memliki satu ruang utama untuk ibadah. 

Baca juga: 

Ruangan salat ini dilengkapi tempat imam memimpin salat atau mihrab, maksura sebagai tempat pengamanan apabila Sultan salat berjamaah di Masjid Gedhe Kauman, dan mimbar sebagai tempat bagi khotib menyampaikan khotbah. 

Selain itu, Masjid Gedhe Kauman  juga dilengkapi dengan berbagai ruangan yang memiliki fungsi berbeda, seperti pawestren (tempat khusus bagi jamaah putri), yakihun (ruang khusus peristirahatan para ulama, khotib, dan marbot), kolam, dan serambi masjid. 

Sempat runtuh akibat gempa 

Bangunan Masjid Gedhe Kauman sempat runtuh akibat gempa pada tahun 1867. Setelah peristiwa tersebut, setidaknya dua kali Masjid Gedhe Kauman mengalami renovasi. 

Pada tahun 1917 dibangun pajagan atau gardu penjaga, dan pada tahun 1933 atas masjid dirombak atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.

Renovasi dilanjutkan pada 1936, yaitu mengganti lantai batu di ruang salat utama menjadi marmer dari Italia.

Baca juga: Masjid Hagia Sophia Turki Gelar Sholat Tarawih Perdana Dalam 88 Tahun

Lokasi Masjid Gedhe Kauman

Keraton Yogyakarta Jogjakarta.go.id Keraton Yogyakarta

Lokasi Masjid Gedhe Kauman berada di sisi barat Alun-alun Utara Yogyakarta, dan barat daya Pasar Beringharjo. Bangunan masjid tidak jauh dari bangunan keraton. 

Secara administratif, masjid ini berada di Kampung Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. 

Lokasi masjid mengikuti tata ruang pusat pemerintahan kerajaan sejak era Majapahit, yang menempatkan keraton sebagai pusat pemerintahan. Kemudian, pasar sebagai pusat ekonomi dan tempat ibadah sebagai pusat agama. 

Baca juga: 16 Masjid Unik di Dunia, Ada Masjid Kristal dan Mengapung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com