KOMPAS.com - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur tutup sementara mulai Senin (11/4/2022) hingga 29 April 2022.
Informasi itu disampaikan Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana kepada Kompas.com, Minggu (10/4/2022).
"Iya, tutup dalam rangka revitalisasi TMII berdasarkan Perpres Nomor 116 Tahun 2021, tepatnya tanggal 31 Desember 2021. Untuk percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur untuk mendukung acara G20, salah satunya di TMII," kata Sedana.
Menurutnya, revitalisasi ini telah berlangsung cukup lama. Sejak Januari 2022, sejumlah pemugaran dan perbaikan area di TMII telah dilakukan sesuai petunjuk dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR).
Baca juga:
Terkait penutupan sementara pada 11-29 April 2022, ia menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan demi efektivitas waktu dan mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sekarang ini situasi lagi tinggi-tingginya kegiatan revitalisasi, biar fokus diselesaikan dengan cepat, aman dari accident. Karena sekarang jalanan banyak lumpur, banyak alat berat, takutnya pengunjung liat situasi kurang nyaman," katanya.
Kemudian, sambung dia, pengelola akan membuka TMII sekitar dua sampai tiga hari jelang Lebaran tepatnya pada 29 April 2022.
Kendati demikian, tempat wisata ini akan ditutup kembali untuk melanjutkan program revitalisasi.
"Sebelum Lebaran, daripada mudik, kita beri alternatif masyarakat bisa melepas rindu di sana (TMII). Setelah itu kita akan tutup lagi, baru PUPR melanjutkan pekerjaannya," terang Sedana.
Ia mengatakan, revitalisasi direncanakan akan selesai pada Agustus 2022, dan diresmikan awal bulan Oktober.
Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di DKI Jakarta, Wisata Budaya di TMII
"Insya Allah Agustus (revitalisasi) selesai, Oktober 2022 sudah bisa diresmikan. Rencananya yang meresmikan Bapak Presiden Joko Widodo," papar Sedana.
Sedana mengatakan, kegiatan renovasi TMII mencakup beberapa bagian.
"Penanganan jalan kawasan TMII, penataan area gerbang utama, dan renovasi joglo yaitu Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, dan Sasono Adiguno terutama untuk menerima delegasi G20 yang datang ke Indonesia," ujarnya.
Kemudian, ia melanjutkan, area penting dari TMII yakni Anjungan dan Danau Archipelago juga akan diperbaiki kualitas sarana dan prasarananya.
"Menata anjungan, terutama lanskapnya dan menghilangkan pagar-pagar yang membatasi antar-anjungan. Kami sarankan pagarnya dibongkar, agar kesannya luas dan menyatu," terang Sedana.
Adapun Danau Archipelago akan dipasangi dengan lampu-lampu dan air mancur, sehingga terlihat apik di malam hari.
Baca juga: 5 Atraksi Menarik di TMII, Anjungan Daerah sampai Taman Indah
Selain itu, menurutnya, ada juga beberapa bangunan yang dibongkar karena lebih baik dialihfungsikan menjadi bangunan baru.
"Beberapa bangunan kita hancurkan. Misalnya Museum Telekomunikasi saat ini dibongkar, panggung di Teater Garuda mungkin akan jadi salah satu panggung terbesar di Indonesia, dan kolam SnowBay akan diubah menjadi gedung parkir karena TMII ini untuk kegiatan budaya lah utamanya," kata dia.
Lebih lanjut, Sedana menjabarkan, lahan parkir akan diperbaiki dengan membuat tempat parkir bertingkat untuk menghindari kendaraan yang parkir sembarangan. Selain itu, pihaknya berupaya mengutamakan kawasan untuk pejalan kaki (pedestrian).
"Kendaraan yang mengitari pulau, tidak boleh lagi masuk, jadi khusus area go green, diutamakan pejalan kaki. Jalur sepeda juga ada. Kita kembalikan ke marwah yang dulu, 70 persen taman dan 30 persen bangunan," ujarnya.
Baca juga: 6 Kegiatan Wisata di Anjungan Sumatera Utara TMII, Belajar Seputar Kain Ulos
Mengusung konsep Indonesia Opera, kata Sedana, revitalisasi TMII akan merepresentasikan keragaman serta kekayaan potensi daerah dan budaya Indonesia.
Apalagi ditambah sentuhan ide yang modern, TMII akan bertransformasi menjadi The Ultimate Showcase of Indonesia.
"Kami berpesan untuk para pengunjung nantinya, kita sudah menerapkan tiket online. Pengunjung wajib memesan tiket reservasi, lebih nyaman tidak ada antre-antre, langsung masuk parkir. Mereka bisa menikmati wajah baru TMII," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.