Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Puasa Perdana di Australia, Adaptasi Waktu dan Lingkungan yang Mendukung

Kompas.com - 14/04/2022, 16:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

"Kalau dibandingin sama Indonesia, memang enggak segampang dan semurah itu. Tapi cukup muslim friendly, dari segi makanan lebih gampang ditemuin. Lebih aman, yang halal banyak, hewan-hewan enggak dimasukin sembarangan," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sebelum Ramadhan tiba, dirinya telah mengantisipasi dengan membeli bahan-bahan makanan.

Namun menurut dia, bahan tersebut belum habis digunakan karena cukup banyak masjid atau lembaga muslim yang menyediakan hidangan buka bersama.

"Jadi habis iftar, sering bungkusin makanan atau dari masjid udah disiapin paketnya. Satu kotak bisa buat beberapa kali makan. Kalau bukber paling weekend," tuturnya.

Perempuan yang tinggal di apartemen bersama beberapa temannya ini juga terkadang melakukan buka puasa bersama. Meski tidak semuanya berpuasa, mereka bersedia untuk menemani Arrin berbuka puasa.

Jika masak bersama, biaya yang dikeluarkan akan lebih murah, misalnya mulai dari 10 dollar Australia (sekitar Rp 107.000) untuk beberapa kali makan.

Sementara itu, biaya untuk delivery atau makan di tempat mulai dari 15-30 dollar Australia (Rp 160.000-Rp 321.000). 

Baca juga:

Tak hanya itu, kemudahan juga ia rasakan dari kampusnya. Arrin menjelaskan bahwa dengan mendaftarkan diri, mahasiswa yang berpuasa bisa mendapatkan makanan berbuka gratis pada hari tertentu dengan kuota khusus.

Lalu, untuk ibadah shalat Tarawih selama bulan Ramadhan, ia biasanya pergi menuju mushala kampus yang jaraknya tidak jauh dari apartemen. 

Ia mengatakan jika sedang memiliki banyak waktu luang, ia akan pergi ke masjid yang lebih besar di tengah kampus atau surau berisi komunitas orang-orang Indonesia. 

"Ada juga surau yang suasananya memang seperti di Indonesia. Sekitar 7 kilometer dari apartemenku, 30 menitan. Di sana ceramahnya pakai bahasa Indonesia, lalu ditranslate pakai bahasa Inggris," kata Arrin. 

Merasakan lingkungan dan teman-teman yang mendukung

Arrin yang sebelumnya menjalani kuliah S1 di Jepang mengatakan bahwa kebersamaan berpuasa di tengah lingkungan Australia lebih terasa. 

Salah satu alasannya, menurut dia, yakni karena komunitas Muslim di Melbourne lebih banyak dan beragam, tidak hanya mayoritas berasal dari Indonesia. 

Tram di Kota Melbourne, Australia.Shutterstock Tram di Kota Melbourne, Australia.

"Sekarang merasa lebih bareng-bareng karena orang yang berpuasa lebih banyak. Sering ditanyain sama orang-orang yang baru kenal 'How's your Ramadhan?', jadi berasa lebih diperhatikan".

Ia melanjutkan, masyarakat setempat juga lebih beragam dan toleransinya tinggi. Jika di Jepang kebanyakan yang berpuasa adalah orang Indonesia, maka di melbourne banyak orang Arab yang juga berpuasa.

Baca juga: 4 Destinasi untuk Menikmati Musim Gugur di Australia

Bahkan, dukungan selama puasa tersebut ia rasakan salah satunya dari pihak kampus. Ia mengatakan, salah seorang dosennya yang beragama Islam sering menanyakan kabar saat Ramadhan. 

"Dosenku juga menginformasikan kalau ada kemudahan mengerjakan tugas selama Ramadhan. Jadi ada ketentuan khusus yang diakomodasi kampus, bukan hanya saat puasa dan bagi Muslim, tapi kondisi tertentu misalnya terkait budaya atau olahraga, ada keringanan," ia menerangkan.

Selain itu, menurutnya Pemerintah Australia cukup banyak menyediakan restoran halal dan ramah Muslim. 

Baca juga: Takjil khas Indonesia yang Mudah Ditemui di Australia

"Kalau restoran (halal) di negara lain identiknya sama Turki atau India. Sedangkan di sini lebih banyak variasi restoran halal dari Korea, Thailand, dan lainnya," pungkas Arrin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Jalan Jalan
Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com