5 Cara Cegah Kantuk Saat Menyetir Mobil pada Arus Balik Lebaran

KOMPAS.com – Arus balik Lebaran 2022 sudah dimulai. Banyak masyarakat yang tengah kembali ke perantauan untuk masuk kerja. Salah satu rintangan dalam mudik menempuh perjalanan panjang naik kendaraan pribadi adalah rasa kantuk. 

Rasa kantuk merupakan sebuah hal yang bisa menganggu perjalanan mudik bagi pengendara karena bisa menyebabkan kecelakaan. 

Baca juga: 4 Tips Istirahat Optimal Saat Mudik Jarak Jauh Naik Mobil

Namun, kantuk dalam perjalanan itu bisa dicegah dengan cara-cara yang mudah dan sederhana. Berikut ini Kompas.com akan membagikan tips mencegah rasa kantuk datang bagi pengendara saat perjalanan. 

1. Mengobrol 

Saat berkendara, seseorang akan melakukan aktivitas yang monoton dalam jangka waktu cukup lama. 

Kompas.com Jumat (29/4/2022) memberitakan bahwa menurut pakar kesehatan tidur Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, melakukan kegiatan yang sama dalam waktu lama, membuat seseorang mudah mengantuk.

Unsplash/Why Kei Sabuk pengaman sangat efektif dalam menjaga orang dewasa tetap aman ketika kecelakaan terjadi. Namun, menurut US News and World Report, sabuk pengaman tidak cukup untuk melindungi anak, apalagi bayi.

Oleh karena itu, agar tak mengantuk sebaiknya ada teman mengobrol selama di perjalanan agar konsentrasi pengemudik bisa terangsang, dan mereka menjadi lebih fokus. 

Baca juga: 5 Tips Istirahat Berkualitas Saat Mudik Naik Motor

Dengan adanya teman ngobrol, pengemudi akan lebih terhibur dan rasa kantuk tak mudah datang selama perjalanan. 

2. Menyetir secara bergantian

Jika menyetir sendiri tanpa ada orang lain yang menggantikan tentunya seseorang akan mudah merasa lelah dan mengantuk.

SHUTTERSTOCK/BEAUTY STUDIO Ilustrasi menyetir mobil.

Baiknya untuk mencegah hal buruk terjadi, siapkan supir penganti dalam perjalanan, terutama jika jarak yang ditempuh cukup jauh. 

Baca juga: 8 Tips Mudik Naik Motor agar Aman sampai Tujuan

“Jadi. kalau mudik bersama keluarga. misalnya, jangan hanya suaminya saja yang nyetir. Jika anggota lain ada yang bisa mengendarai mobil. bisa diajak bergantian," tutur Dr. Andreas.