Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Wisata Cuntel: Mau Glamping, Agrowisata, atau Sekadar Cuci Mata di Lereng Merbabu, Bisa!

Kompas.com - 24/05/2022, 14:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

CUNTEL. Nama ini dalam bahasa Jawa berarti ujung, akhir, atau penghabisan. Di lereng utara Gunung Merbabu, Cuntel adalah nama sebuah kampung atau dusun. Lokasi tepatnya ada di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sesuai arti nama Cuntel, tak ada lagi jalan setelah kampung ini. Sesudah Cuntel hanya ada jalan setapak menuju puncak Damalung, nama kuno Gunung Merbabu. Betul, Cuntel adalah salah satu jalur dan pos pendakian Gunung Merbabu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Taman Nasional Gunung Merbabu (@btn_gn_merbabu)

 

Namun, Cuntel pada hari ini tidak hanya jalur perlintasan para pendaki. Cuntel pada hari ini adalah destinasi dengan aneka wahana wisata. Dari spot untuk cuci mata, agrowisata, sampai glamping tersedia.

Baca juga: Apa Beda Glamping dan Camping? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Foto ciamik berlatar puncak-puncak gunung di Jawa Tengah buat diunggah di dunia maya tentu bisa juga diambil di sini.

Bila datang di waktu yang tepat dan beruntung dengan cuaca, wisatawan setidaknya bisa sekaligus melihat puncak Gunung Slamet, Sumbing, Sindoro, Telamaya, dan Andong, selain puncak Gunung Merbabu itu sendiri.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh merbabu view and cafe (@merbabuview)

"Dulu, Kopeng hanya ampiran—tempat singgah di tengah perjalanan—, sekarang tujuan wisata. Cuntel merupakan primadona dan masa depan wisata Kopeng," kata Kepala Dusun Cuntel, Joko Susilo, saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Tak hanya menyediakan banyak pilihan aktivitas wisata, Cuntel juga diingini memiliki konsep pengembangan yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat sekaligus berkelanjutan.

Segelondong visi dan rencana pun masih ingin diwujudkan Panjul—panggilan Joko Susilo—untuk pengembangan wisata Cuntel.

Joko Susilo, Kepala Dusun Cuntel, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Gambar diambil pada Rabu (18/5/2022).KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI Joko Susilo, Kepala Dusun Cuntel, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Gambar diambil pada Rabu (18/5/2022).

"Satu hal, saya tidak ingin pariwisata menjauhkan kami dari pertanian, apalagi menyingkirkan pertanian sebagai sumber utama penghidupan kami. Pertanian harus tetap menjadi diri kami, (sementara) pariwisata memberi nilai tambah," tutur Joko yang sebelum menjadi kepala dusun pada 2020 sudah lebih dulu malang melintang di dunia pendakian Gunung Merbabu.

Dari sekian hal yang sudah dilakukan dan berjalan di Cuntel, ada konsep pengembangan bisnis wisata berbasis bagi hasil dan pemberdayaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Travel Tips
AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

Travel Update
Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Jalan Jalan
3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

Travel Tips
Tarif Tol Jakarta-Cikampek 2023, Cek Sebelum Mudik 

Tarif Tol Jakarta-Cikampek 2023, Cek Sebelum Mudik 

Travel Tips
Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat ke Pameran Artefak Nabi Muhammad

Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat ke Pameran Artefak Nabi Muhammad

Travel Tips
10 Masjid Unik di Rest Area, Ada yang Berbentuk Bulat dan Tanpa Kubah

10 Masjid Unik di Rest Area, Ada yang Berbentuk Bulat dan Tanpa Kubah

Jalan Jalan
Bagasi Gratis Lion Air Jadi 15 Kg untuk 8 Rute Ini

Bagasi Gratis Lion Air Jadi 15 Kg untuk 8 Rute Ini

Travel Update
2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2022

2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2022

Travel Update
Istana Maimun, Tempat Ngabuburit di Medan yang Cocok untuk Keluarga

Istana Maimun, Tempat Ngabuburit di Medan yang Cocok untuk Keluarga

Jalan Jalan
Masuk ADWI 2023, Desa Wisata Kubu Gadang Punya Banyak Paket Wisata

Masuk ADWI 2023, Desa Wisata Kubu Gadang Punya Banyak Paket Wisata

Jalan Jalan
Manchester di Inggris Terapkan Pajak Turis mulai Rp 18.000 per 1 April

Manchester di Inggris Terapkan Pajak Turis mulai Rp 18.000 per 1 April

Travel Update
Berburu Takjil di Kota Lhokseumawe, Banyak Tempat untuk Dikunjungi

Berburu Takjil di Kota Lhokseumawe, Banyak Tempat untuk Dikunjungi

Jalan Jalan
5 Aktivitas di Pameran Artefak Nabi Muhammad, Bisa Cium Kiswah

5 Aktivitas di Pameran Artefak Nabi Muhammad, Bisa Cium Kiswah

Jalan Jalan
Jelang Libur Panjang di DIY, Pemandu Wisata Diminta Beri Pemahaman Mitigasi Bencana

Jelang Libur Panjang di DIY, Pemandu Wisata Diminta Beri Pemahaman Mitigasi Bencana

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+