Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Tua Bakau Serip di Batam Masuk 50 Besar ADWI 2022

Kompas.com - 02/06/2022, 10:21 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, bisa menjadi destinasi ekowisata pilihan bagi wisatawan nusantara dan mancanegara di Batam, Kepulauan Riau.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip memiliki potensi wisata alam yang kuat, karena memiliki ekowisata hutan bakau Pandang Tak Jemu.

Terdapat juga kekayaan tradisi budaya dan sektor ekonomi kreatif yang beragam, seperti kerajinan tangan dari kerang dan eceng gondok, serta kuliner khas olahan gonggong.

Baca juga: 12 Resor dan Properti Lain di Nongsa Batam, Bisa Main Golf

Desa Wisata ini juga memiliki keunggulan karena jarak yang cukup dekat dari Bandara Internasional Hang Nadim yaitu sekitar 14,2 kilometer.

Oleh sebab itu, Sandiaga menilai bahwa Kampung Tua Bakau Serip bisa menjadi destinasi studi banding bagi siswa sekolah dari Singapura.

"Ada beberapa terobosan yang kita bisa kolaborasikan dengan Konsulat Jenderal Singapura di mana anak-anak sekolah yang libur di Singapura bisa mengunjungi Kampung Tua Bakau Serip dan belajar tentang konservasi, edukasi tentang ekonomi kreatif, budaya, dan lain sebagainya."

Demikian disampaikan Menparekraf saat berkunjung ke Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Selasa (31/05/2022).

Bermula dari tempat pembuangan sampah

Ekowisata Alam Mangrove Pandang Tak Jemu di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau. Dok. Kemenparekraf Ekowisata Alam Mangrove Pandang Tak Jemu di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau.

Perwakilan pengelola Kampung Tua Bakau Serip, Gery, mengatakan awalnya kawasan ini merupakan tempat pembuangan sampah. Kemudian, dengan pendekatan ekowisata akhirnya dapat dimaksimalkan menjadi desa wisata sejak tahun 2018.

"Dulunya desa ini adalah tempat pembuangan sampah. Namun akhirnya kami mengubah desa ini menjadi desa wisata karena berawal dari hati kami sebagai warga Kampung Tua Bakau Serip menjaga dan melestarikan mangrove di pesisir Kota Batam ini," kata Gery, dikutip dari laman Kemenparekraf, Rabu (1/6/2022).

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menambahkan, pihaknya kini tengah mendorong program green energy di kampung-kampung dan destinasi wisata.

Baca juga: Itinerary 1 Hari di Batam, Berkunjung ke Camp Pengungsian sampai Icip Kuliner Khas

Ekowisata Alam Mangrove Pandang Tak Jemu di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau. Jadesta.kemenparekraf.go.id Ekowisata Alam Mangrove Pandang Tak Jemu di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau.

Nantinya kawasan tersebut akan menjadi destinasi yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta transportasi listrik.

"Jadi kendaraannya ke depan akan memanfaatkan kendaraan listrik," kata Ansar.

Potensi wisata Kampung Tua Bakau Serip

Melansir laman Jadesta.kemenparekraf.go.id, Rabu, Desa Wisata Kampung Bakau Serip memiliki berbagai potensi wisata alam, di antaranya konservasi mangrove, edukasi, flora dan fauna, budaya, serta pantai.

Di dalam area desa wisata ini, terdapat Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu yang menempati area seluas kurang lebih tujuh hektar.

Baca juga: Catat! Ini 10 Destinasi Wisata Menarik di Batam

Beragam fasilitas untuk menunjang wisata, seperti panggung kesenian dan budaya, jugle tracking, mangrove tracking, restoran seafood, selfie area, outbound, toko cinderamata, hingga toko sewa alat tersedia. 

Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu juga memiliki destinasi pantai pasir putih yang elok, dengan kelebihan pada view yang menghadap langsung ke negara Jiran yakni Singapura dan Malaysia.

Selain itu, pengunjung bisa memilih untuk menginap di sejumlah penginapan, baik homestay, hotel, ataupun resor berbintang di kawasan tersebut. 

Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau. Dok. Kemenparekraf Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau.

Untuk Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu, biayanya dibanderol mulai dari Rp 25.000.

Kemudian, wisata budaya Sanggar Seni Tari Melayu Pandang Tak Jemu serta pentas seni budaya dan kuliner masing-masing Rp 25.000.

Selanjutnya, mangrove tracking memakai sampan dikenakan biaya Rp 100.000, kemah di tengah hutan mangrove Rp 25.000, outbond di mangrove Rp 50.000, dan produk tali masker serta tas rajut Rp 25.000.

Baca juga: Menikmati Sensasi Bar Terapung di Kafe Level Up Batam

Jika tertarik berkunjung, Kampung Tua Bakau Serip berada di Jalan Hang Lekiu KM 4, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. 

Adapun lokasinya tidak jauh dari daerah pusat perkotaan di Batam. Hanya sekitar 45 menit perjalanan dari pusat kota batam, 15 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim, dan 5 menit perjalanan dari pelabuhan internasional Nongsa Pura. 

 

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau. Dok. Kemenparekraf Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam, Kepulauan Riau.

ADWI 2022 diharapkan buka peluang usaha dan lapangan kerja

Sandiaga mengungkapkan, ADWI 2022 diharapkan mampu meningkatkan potensi-potensi yang ada, sehingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi warga Kampung Tua Bakau Serip.

"Saya yakin ini adalah bagian dari tatanan ekonomi baru pasca pandemi di mana kita bisa membuka peluang usaha, terutama yang berpihak kepada UMKM dibarengi dengan digitalisasi. Ini nanti diharapkan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata dia.

Baca juga: Sandiaga Targetkan Kunjungan ke 50 Desa Wisata ADWI Selesai September 2022

Menurut Sandiaga, konsep ekowisata ramah lingkungan di Kampung Tua Bakau Serip sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata nasional pas capandemi Covid-19 yang berkelanjutan lingkungan dan berbasis komunitas.

Sehingga nantinya, ia menjelaskan, desa wisata bisa menjadi garda terdepan dari pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.

"Pariwisata kita ke depan adalah pariwisata yang berbasis kualitas dan berkelanjutan. Jadi ini sesuai dengan apa yang akan kami sampaikan di rangkaian kegiatan G20 bahwa pariwisata Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, berbasis komunitas," pungkas Sandiaga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com