KOMPAS.com – Sebagai Ibu Kota Indonesia, Jakarta memang menarik banyak minat masyarakat untuk tinggal menetap ataupun liburan di daerah tersebut.
Nama Jakarta sendiri juga sudah sangat familier di telinga orang-orang Indonesia. Namun, untuk asal muasal namanya, mungkin banyak yang belum mengetahuinya.
Adapun Jakarta memang sudah berkali-kali berubah nama, mulai dari Sunda Kelapa hingga Batavia.
Dilansir dari Bobo Grid, Senin (6/6/2022), nama pertamanya pada abad ke-14 adalah Sunda Kelapa. Dulunya daerah tersebut dikuasai Pakuan Pajajaran dan wilayah kekuasaanya masih berpusat di sekitar Bogor.
Baca juga: Menginap di Museum Sambil Belajar Coding di Jakarta, Ini Harganya
Adapun nama Sunda Kelapa diberikan oleh bangsa Eropa yang mulai berdatangan ke wilayah Nusantara pada zaman dahulu.
Sunda Kelapa mulai berkembang sejak bangsa Portugis melakukan perjanjian dengan Kerajaan Pakuan Pajajaran untuk membangun perkantoran dan perumahan yang dilengkapi benteng pada 21 Agustus 1522.
Sayangnya, perjanjian antara bangsa Portugis dengan Kerajaan Pakuan Pajajaran malah membuat Kesultanan Cirebon tak terima.
Kemudian pada 22 Juni 1527, pasukan Cirebon di bawah kepemimpinan Fatahillah atau Sunan Gunung Jati, menyerbu Portugis agar bisa menguasai Sunda Kelapa.
Tanggal penyerbuan itu kemudian dijadikan sebagai hari jadi Jakarta dan dirayakan pada 22 Juni setiap tahunnya hingga kini.
Sejak penyerangan tersebut, nama Sunda Kelapa pun berubah menjadi Jayakarta oleh Fatahilah yang jika diterjemahkan artinya adalah kota kejayaan.
Baca juga: 7 Tips Keliling Jakarta Naik Bus Wisata Gratis, Naik di Halte Pertama
Bertahun-tahun kemudia tepatnya pada 30 Mei 1619, Jayakarta berhasil dikuasai Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen.
Bangunan Kota Jayakarta diketahui diratakan oleh Belanda lalu mereka mendirikan kota baru yang diberi nama Batavia.
Kemudian, pada 1942 saat Jepang menduduki Indonesia, nama Batavia kembali diubah menjadi Djakarta atau Djakarta Tokubetsu Shi, dikutip dari Kompas.com (23/6/2021).
Baca juga: 8 Motif Batik Betawi dari Jakarta yang Bernilai Sejarah dan Budaya
Jadi, saat penjajahan Jepang di Indonesia, segala sesuatu hal yang terkait dengan Belanda dihapuskan lalu diganti dengan hal-hal berbau Jepang.
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama dari Jepang itu dipakai hingga saat ini dengan tanpa memakai nama Jepangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.