Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jakarta, dari Sunda Kelapa hingga Jadi Ibu Kota Negara

Kompas.com - 17/06/2022, 16:06 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Jayakarta 

Sedyawati, dkk. mengatakan, nama Jayakarta digunakan selama periode 1527 dan 1619. Bersama dengan Banten, Jayakarta berkembang menjadi kota perdagangan. 

Jayakarta menjadi tempat menghimpun hasil bumi dan berbagai produk dagang lainnya dari sejumlah wilayah. Kemudian, saudagar asing datang dengan kapal mereka untuk membeli produk perdagangan tersebut. 

Sayangnya, Jayakarta harus beralih ke tangan Belanda pada 1619. Sejak saat itu, nama Jayakarta berubah menjadi Batavia. 

Baca juga: 6 Fakta Jakarta Fair, Dulunya Bukan di Kemayoran

Kawasan Kota Tua pada hari kedua libur Lebaran, Selasa (3/5/2022).KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Kawasan Kota Tua pada hari kedua libur Lebaran, Selasa (3/5/2022).

Batavia  

Pada 1602, Belanda membentuk serikat dagang bernama Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Tujuannya adalah mengembangkan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. 

Permusuhan Belanda dengan Banten, menyebabkan Belanda memindahkan kantor VOC dari Banten ke Jayakarta. Pemindahan tersebut diperkirakan terjadi pada 1619. 

Sejalan dengan itu, VOC mulai menguasai Jayakarta. Lantas, Belanda mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia.  

“Orang Belanda mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia, dan sejak itu dijadikannya pusat kekuasaan Belanda di Indonesia,” tulis Surjomihardjo (1977) dikutip dari Edi Sedyawati, dkk (1987) dalam Sejarah Kota Jakarta 1950-1980. 

Baca juga: 4 Atraksi Wisata di Pelabuhan Sunda Kelapa

 

Gedung Kantor Pos Indonesia di Jakarta, atau Batavia, pada zaman dahulu.https://www.bumn.info / TROPENMUSEUM Gedung Kantor Pos Indonesia di Jakarta, atau Batavia, pada zaman dahulu.

Sedyawati, dkk. menuturkan, pejabat Belanda yang memerintah saat itu adalah Jan Pieterszoon Coen alias JP. Coen. Dengan wewenangnya, Coen memutuskan bahwa VOC di Batavia menjadi pusat pertemuan kapal-kapal kolonial yang berlayar di Nusantara. 

Berdasarkan informasi dari laman Jakarta.go.id Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemprov DKI Jakarta, nama Batavia digunakan lebih dari tiga abad. Mulai dari 1619, sumber lain mengatakan 1621, hingga 1942.

Baca juga: Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, dari Sunda Kelapa ke Museum Fatahillah

Batavia dibangun nyaris menyerupai kota-kota di Belanda, yaitu dalam bentuk blok yang masing-masing dipisahkan oleh kanal. Setiap blok dilindungi oleh dinding sebagai benteng, serta parit. 

Selesai dibangun pada 1650, Batavia adalah tempat tinggal bangsa Eropa. Sementara bangsa Jawa, China, dan penduduk pribumi lainnya dipindahkan ke tempat lain. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com