YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Gemblakan Atas, Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan merupakan pemukiman padat penduduk. Lokasi ini tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta, yakni Malioboro, kurang lebih hanya 500 meter.
Kampung ini juga berada dekat dengan aliran Sungai Code.
Baca juga: 15 Hotel Dekat Malioboro, Instagramable dan Nyaman buat Nginap
Terbatasnya lahan karena berada di tengah pemukiman padat penduduk tak membuat Daliman berhenti menyalurkan kesenangannya untuk bercocok tanam.
Rumah dengan luas tanah lebih kurang 160 meter persegi digunakannya untuk membangun dua lantai. Lantai dua dibuat dengan menggunakan lantai cor dan atap terbuka.
Di sana, Daliman menanam berbagai jenis tanaman, seperti tanaman cabai, terong, tomat, jamur tiram, bunga air mata pengantin, jambu, anggur dan masih banyak tanaman lainnya.
Baca juga: 5 Wisata di Yogyakarta yang Pas Dikunjungi Saat Musim Hujan
Tanaman-tanaman tersebut ditanam dalam botol bekas air mineral berukuran besar yang di dalamnya diisi tanah pupuk kompos dan sekam.
Untuk tanaman-tanaman besar, seperti jambu, Daliman menggunakan drum plastik berwarna biru sebagai tempat media tanamnya.
Lantai dua rumahnya dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, berisi tanaman cabai, terong, dan bunga air mata pengantin. Pada bagian tengah ditutup menggunakan semacam plastik berwarna hitam untuk budidaya jamur tiram, sementara bagian ketiga ada beberapa kandang untuk burung.
Daliman bercerita, dia memulai menanam cabai sejak tujuh tahun lalu karena memiliki hobi menanam. Saat itu, harga cabai juga sedang tinggi, sehingga ia mencoba menanam cabai hingga kini bisa menjualnya di warung milik saudaranya di desa.
"Kalau harganya lagi naik seperri sekarang lumayan, setengah kilogram bisa Rp 50.000," katanya ditemui di rumahnya, Senin (20/06/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.