Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Bali, Mampir Kintamani dan Ubud

Kompas.com - 18/07/2022, 17:35 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Hari kedua di Bali

Berburu foto di Desa Penglipuran 

Dari Kintamani, wisatawan bisa jalan-jalan ke daerah Ubud, tepatnya di Desa Penglipuran. Jaraknya 23 km, sedangkan waktu tempuh dengan naik kendaraan sekitar 30 menit. 

Desa Penglipuran merupakan salah satu desa terbersih di dunia, jadi wisatawan yang datang juga wajib menjaga kebersihan.

"Harga tiket masuk hanya Rp 20.000 per orang. Di sini wisatawan bisa menikmati suasana Bali banget," ujar Andre.

Jika ingin foto dengan baju adat Bali, wisatawan bisa menyewa dengan harga Rp 50.000 hingga Rp 100.000. 

Wisatawan bisa berburu foto di sudut-sudut Desa Penglipuran yang bangunannya didominasi arsitektur tradisional Bali dengan ukiran-ukiran nan detail.

Baca juga: AirAsia Kembali Layani Rute Bali-Perth PP per 15 Mei 2022

Main ke Air Terjun Leke Leke

Air Terjun Leke LekeDok. Andre Detrix Pearce Air Terjun Leke Leke

Puas foto-foto ala masyarakat Bali, wisatawan bisa mampir ke Air Terjun Leke Leke yang ada di daerah Tabanan. 

Pemandangan yang ditawarkan tidak kalah unik karena air terjunnya tampak diapit oleh tebing yang ditumbuhi tanaman. 

Bagian ujung aliran air terjun membentuk sebuah kolam yang jernih, dan kerap dipakai utuk main air atau berenang. 

"Biasanya banyak bule yang suka bikin konten di sini. Tiket masuknya hanya Rp 20.000 per orang," ujar Andre. 

Dari Desa Penglipuran menuju ke Air Terjun Leke Leke jaraknya sekitar 60 km. Bisa ditempuh naik kendaraan dalam waktu sekitar dua jam.

Baca juga: 4 Taman Bunga Gemitir di Bali, Bisa buat Tempat Foto Instagramable

Main ke Monkey Forest Ubud

Ilustrasi monyet di Sangeh Monkey Forest.DOK. Arda Savasciogullari dari Shutterstock. Ilustrasi monyet di Sangeh Monkey Forest.

Tempat wisata selanjutnya yang dikunjungi adalah Monkey Forest di Ubud. Setiap orang dikenai biaya masuk sebesar Rp 60.000.

"Di sini banyak monyet liar dan wisatawan bisa selfie (berswafoto) dengan mereka," kata Andre. 

Selagi berada di kawasan Monkey Forest, wisatawan juga bisa sekalian mampir ke Pasar Seni Ubud karena jaraknya hanya 1,6 km. 

"Pasar Seni Ubud adalah pusatnya seni dan budaya. Mampir ke sini dijamin akan memanjakan mata," ujarnya.

"Banyak juga pernak-pernik khas Bali yg dijual dengan harga yg terjangkau," tambahnya. 

Baca juga: 15 Wisata Ubud Bali dan Sekitarnya, Kaya Akan Budaya dan Alam

Lihat sunset di Bukit Campuhan

Pemandangan alam khas Bali di Bukit Campuhan, Gianyar, BaliDOK. SHUTTERSTOCK Pemandangan alam khas Bali di Bukit Campuhan, Gianyar, Bali

Sore harinya, wisatawan bisa menuju ke Bukit Campuhan untuk melihat pemandangan sunset atau matahari terbenam. Dari Pasar Seni Ubud, jaraknya sekitar 1,5 km dengan durasi perjalanan hampir 10 menit.

Masuk ke Bukit Campuhan tidak dipungut biaya, jadi tidak ada tiket masuk maupun biaya parkir.

Pemandangan yang ditawarkan juga sayang dilewatkan. Banyak ilalang yang tumbuh di area ini, sehingga tampak Instagramable dan cocok buat tempat berswafoto. 

Selesai menikmati pemandangan matahari tenggelam di Bukit Campuhan, wisatawan bisa menyewa homestay di Ubud dengan biaya terjangkau. 

"Terakhir, wisatawan bisa pilih penginapan atau homestay yang ada di Ubud, kisaran harga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per malam," kata Andre. 

Baca juga: 20 Vila Murah di Bali, Harga di Bawah Rp 500.000 per Malam

Hari ketiga di Bali

Wisata ke Serayu Pot & Terracotta dan Tegallalang Rice Terrace

Serayu Pot & TerracottaDok. Andre Detrix Pearce Serayu Pot & Terracotta

Pada hari ketiga atau hari terakhir di Bali, wisatawan bisa berkunjung ke Serayu Pot & Terracotta yang ada di Ubud. Jika dari Bukit Campuhan, maka jaraknya 2,9 km dengan waktu tempuh kira-kira 20 menit. 

"Ini salah satu spot viral yg ada di Ubud, di mana wisatawan bisa berfoto dengan background (latar) pot atau guci warna-warni," tutur Andre. 

Jika masih ingin berburu foto dan ada bujet lebih, wisatawan bisa mampir ke Tegallalang Rice Terrace yang berjarak sekitar sembilan km atau hampir 25 menit berkendara dari Serayu Pot & Terracotta. 

Tegallalang Rice Terrace menawarkan pemandangan hamparan sawah berupa undakan-undakan atau terasering yang unik.

"Biaya masuk ke Tegallalang Rice Terrace adalah Rp 20.000 per orang, sedangkan untuk Serayu Pot sukarela," ucap Andre. 

Baca juga: Bali Ditargetkan Jadi Tempat Workcation untuk Digital Nomad

Menikmati sunset di Pantai Kuta

Menikmati matahari terbenam (sunset) di Pantai Kuta, Bali, Rabu (17/5/2017).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Menikmati matahari terbenam (sunset) di Pantai Kuta, Bali, Rabu (17/5/2017).

Sebelum kembali ke kota asal, bila wisatawan masih punya waktu tambahan, mereka bisa mampir ke Pantai Kuta sebelum berlanjut ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Di pantai ini, mereka dapat menikmati pemandangan sunset saat sore hari.

Sambil menikmati pemandangan tersebut, wisatawan bisa sekalian foto-foto sebelum benar-benar meninggalkan Bali dan menyudahi acara liburan. 

Jaraknya dari Tegallalang Rice Terrace menuju Pantai Kuta sekitar 47 km dengan durasi berkendara kira-kira 1,5 jam. 

Dari Pantai Kuta, wisatawan bisa langsung menuju ke bandara dengan jarak 8,5 km dan waktu tempuh hampir 20 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com