Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monkey Forest Ubud: Jam Buka, Harga Tiket, dan Aktivitas

Kompas.com - 26/07/2022, 19:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Monkey Forest Ubud atau Mandala Suci Wenara Wana berlokasi Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Jaraknya sekitar 24,2 Kilometer dari pusat Kota Denpasar atau bisa ditempuh dengan berkendara sekiatar satu jam.

Dikutip dari situs resminya, Monkey Forest Ubud adalah rumah dari sekitar 1.059 ekor monyet ekor panjang Bali atau Macaca fascicularis.

Baca juga: 15 Wisata Ubud Bali dan Sekitarnya, Kaya Akan Budaya dan Alam

Kawanan monyet tersebut terbagi menjadi tujuh kelompok yang menempati beberapa kawasan berbeda dalam hutan dan memiliki usia berbeda-beda.

Monkey Forest Ubud bisa dimasukkan ke dalam rencana perjalanan jika kamu hendak pelesir ke Pulau Dewata.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang Monkey Forest Ubud.

Jam buka dan harga tiket masuk Monkey Forest Ubud

Pilihan destinasi wisata Bali ini buka setiap hari mulai pukul 09.00-18.00 WITA. Namun, layanan tiket masuk hanya dibuka hingga pukul 17.00 WITA.

Area Monkey Forest Ubud dengan patung penjaga.KOMPAS.com/Silvita Agmasari Area Monkey Forest Ubud dengan patung penjaga.

Harga tiket masuk Monkey Forest Ubud adalah Rp 60.000 untuk dewasa dan Rp 40.000 untuk anak. Namun, harga itu khusus wisatawan domestik dan pemegang KITAS (Kartu Ijin Tinggal Terbatas).

Sementara harga tiket masuk Monkey Forest Ubud bagi wisatawan mancanegara adalah Rp 80.000 untuk dewasa dan Rp 60.000 untuk anak.

Baca juga: Ubud Raih Peringkat 3 Kota Terbaik di Dunia, Kalahkan Tokyo dan Seoul

Warga Bali (ditandai dengan kartu identitas Bali) mendapatkan harga khusus, yakni Rp 30.000 untuk dewasa dan Rp 20.000 untuk anak.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Aktivitas di Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud tak sekadar atraksi wisata tetapi juga dianggap sebagai komponen penting dalam hal spiritual dan penopang ekonomi warga sekitar, serta tempat penelitian dan program konservasi.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Bali, Mampir Kintamani dan Ubud

Berikut beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan di Monkey Forest Ubud:

1. Mengunjungi pura

Dikutip dari Kompas.com (13/08/2019), ada tiga pura di area Monkey Forest Ubud yang luas hutannya mencapai 12,5 hektar itu.

Pertama, adalah Pura Dalem Agung yang merupakan pura utama. Pura tersebut adalah tempat penyembahan Hyang Widhi (Tuhan) dalam manifestasi Dewa Siwa, Sang Pelebur.

Baca juga: Berbagai Bukti Monkey Forest Ubud Tempat Keramat

Pura di area Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, tercatat dibangun pada abad 14.KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Pura di area Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, tercatat dibangun pada abad 14.

Pura kedua adalah Pura Beji, tempat penyembahan Hyang Widhi dalam manifestasi Dewi Gangga. Di pura ini terdapat sumber air suci alami yang digunakan umat HIndu untuk melukat atau pembersihan diri secara spiritual.

Terakhir, ada Pura Prajapati yang menjadi tempat penyembahan Hyang Widhi dalam manifestasi Prajapati. Lokasi pura ini dekat dengan kuburan yang difungsikan untuk menunggu ritual ngaben massal atau kremasi jenazah setiap lima tahun sekali.

2. Berfoto bareng monyet

Seperti namanya, Monkey Forest alias hutan monyet, tentu kita akan bertemu banyak sekali monyet di sana. 

Salah satu monyet di Monkey Forest Ubud.SHUTTERSTOCK Salah satu monyet di Monkey Forest Ubud.

Jika jarang berinteraksi dengan monyet, kita mungkin bakal khawatir diserang. Namun, monyet-monyet yang ada di Monkey Forest Ubud sebetulnya tidak agresif dan bersahabat.

Hewan menggemaskan itu juga terbiasa berada di sekitar manusia. Bahkan, sering kita lihat wisatawan Monkey Forest Ubud berfoto dengan monyet yang ada di sana.

Baca juga: Monkey Forest Ubud, Wisata Bali Bersama Monyet Selfie yang Viral

Ingat sebuah foto viral yang memperlihatkan monyet seolah memegang ponsel dan melakukan selfie? Itulah salah satu buktinya.

Namun, dikutip dari Kompas.com (13/06/2019), ada aturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan yang hendak berfoto dengan para monyet. Wisatawan akan diminta untuk tidak membawa tas atau botol plastik.

Selain itu, jangan menyembunyikan makanan karena monyet akan tahu dan berusaha merebutnya. Ketika monyet berhasil mendapatkannya, jangan mencoba menariknya kembali.

Selain berfoto, wisatawan juga bisa memberi makan monyet. Pengelola menyediakan pisang untuk dibeli bagi wisatawan yang ingin memberi makan monyet.

Baca juga: 3 Hal Menarik yang Bisa Dilakukan Saat Berkunjung ke Sangeh Monkey Forest Bali

Monyet-monyet tersebut sebetulnya jarang sekali menghampiri pengunjung, kecuali jika pengunjung tersebut membawa makanan atau pisang.

Namun, tak perlu khawatir, sebab pawang kera selalu bersiaga untuk membantu pengunjung yang butuh bantuan atau ketakutan.

Selain berfoto bareng monyet, ada banyak latar foto menarik lainnya, seperti pemandangan hutan, jembatan kayu, serta patung-patung dan ukiran yang ada di berbagai sudut hutan.

3. Menikmati pemandangan alam

Berkeliling area Monkey Forest Ubud dan sekadar menikmati suasananya juga bisa menjadi hal menarik yang dilakukan di sana.

Salah satu area di Monkey Forest Ubud.SHUTTERSTOCK/ADWO Salah satu area di Monkey Forest Ubud.

Monkey Forest Ubud area pelestarian yang mengusung konsep Tri Hita Karana. Dalam Hindu, filosofi Tri Hita Karana merupakan turunan dari kata "Tri" yang artinya tiga, "Hita" yang artinya kebahagiaan, dan "Karana" yang artinya perilaku.

Sehingga, Tri Hita Karana diartikan sebagai cara untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan fisik.

Baca juga: Jangan Lakukan Hal Ini saat Liburan ke Monkey Forest Ubud

Implementasi Tri Hita Karana begitu terasa di sana dengan adanya hubungan harmonis antara Tuhan, alam, dan manusia.

4. Belanja

Jika sudah menjelajahi kawasan hutan, kamu bisa cuci mata di sepanjang Jalan Monkey Forest.

Bebek Bengil di Ubud.SHUTTERSTOCK/Claudine Van Massenhove Bebek Bengil di Ubud.

Dikutip dari Wonderful Indonesia yang dikelola Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, wisatawan bisa mencicipi beragam kuliner lokal dan makanan Barat yang dijual di sana.

Baca juga: 10 Vila Murah Ubud Bali, Harga di Bawah Rp 500.000 Per Malam

Salah satu yang direkomendasikan adalah menyantap menu bebek panggang maupun goreng di restoran Bebek Bengil yang berjarak sekitar 500 meter dari Monkey Forest Ubud atau di Jalan Hanoman.

Selain mengisi perut, ada banyak toko kerajinan di sana, mulai dari ukiran kayu, tenun ikat, kerajinan perak, lukisan, keranjang, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com