Kompas.com terus berjalan melewati beberapa puncak, yakni Puncak Nemu-nemu dan Puncak Tugel, terus berjalan mencari area camping. Tidak terasa Kompas.com malah sampai di Puncak Indraprasta, titik tertinggi Gunung Bismo.
Sebenarnya, ada area datar di puncak. Namun, pendaki dilarang berkemah di puncak karena bahaya angin kencang.
Untunglah Kompas.com menemukan tempat kemah di bawah Puncak Indraprasta yang cukup untuk tenda kapasitas satu orang. Saat mendirikan tenda, azan isya bahkan baru berkumandang.
Sebelum tidur, Kompas.com menyempatkan diri untuk memotret panorama malam menggunakan kamera mirrorless Sony a6000.
Cuaca cukup cerah malam itu membuat pemandangan malam bisa diabadikan. Tampak gemerlap lampu dari Dataran Tinggi Dieng berlatar belakang Gunung Prau yang terlihat seperti perahu terbalik.
Tampak pula kerlip cahaya lampu dari Kecamatan Batur dan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara di sisi barat.
Memandang ke sisi tenggara, Gunung Sindoro dan Sumbing tampak bagaikan terbang di atas awan. Tampak pula Gunung Merbabu di ujung kaki langit. Tidak ketinggalan, Bimasakti turut menghiasi langit malam saat itu.
Baca juga: Tiket Dieng Culture Festival 2022 Sudah Termasuk Penginapan
Selesai memotret, Kompas.com bergegas tidur, meski sangat sulit tidur nyenyak di tengah udara yang begitu dingin.
Akhirnya pagi hari pun tiba. Setelah menyaksikan matahari terbit di tengah dinginnya udara, Kompas.com berjalan ke Puncak Indraprasta yang hanya berjarak beberapa menit dari tempat camping.
Pemandangan 360 derajat bisa dilihat di Puncak Gunung Bismo. Sisi barat menampilkan bentang dataran rendah yang begitu menawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.