Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Buang Air di Gunung, Pendaki Pemula Harus Tahu

Kompas.com - 02/09/2022, 08:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merupakan aktivitas yang menarik dan menantang. Ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan sebelum naik gunung. Di antaranya kebutuhan dasar untuk makan, minum, tidur, maupun buang air. 

Untuk yang sudah sering mendaki gunung, mungkin persoalan buang air selama pendakian sudah menjadi hal yang biasa. 

Baca juga:

Namun, ternyata belum semua orang yang pergi mendaki mengetahui tata cara atau etika saat buang air di gunung. 

Di beberapa gunung di Indonesia sendiri, ada yang menyediakan toilet di pos-pos tertentu. Namun banyak juga yang benar-benar tidak menyediakannya.

Cara buang air di gunung

Lantas, bagaimana sebenarnya manajemen atau tata cara untuk buang air di gunung?

Anggota Eiger Adventure Service Team (EAST) sekaligus pendaki senior, Galih Donikara, mengatakan bahwa cara membuang air di gunung sebenarnya hampir sama dengan kebiasaan di rumah. 

"Harus sama, ini hal sepele yang dilupakan banyak orang. Mengelola pipis dan bab kita (saat di gunung itu) normal seperti halnya di rumah, jangan ditahan, jangan dibesokkan," ujar Galih dalam Travel Talk: Tips Mendaki Gunung bagi Pemula yang disiarkan di media sosial dan youtube Kompas.com, Rabu (31/8/2022). 

Baca juga: 5 Tips Buang Air Saat Naik Gunung, Jangan di Botol Plastik

Hal yang perlu diperhatikan, kata dia, adalah untuk menyiapkan peralatan dan memperhatikan etikanya. Beberapa alat yang penting dibawa seperti misalnya semprotan atau hand sanitizer, lap yang bisa dibasahi air atau tisu, serta sekop kecil.

Sekop kecil khusus ini sebenarnya tidak mutlak karena dapat digantikan dengan beberapa alat penggali lain seperti misalnya pisau, ranting, ataupun benda lain di lapangan. 

Tumpukan sampah botol urin di Gunung Cikuray via Pemancar, Garut, Jawa Barat.Twitter @pendakilawas Tumpukan sampah botol urin di Gunung Cikuray via Pemancar, Garut, Jawa Barat.

"Nah peralatan MCK-nya yang harus kita disiapkan dengan baik. Bawa sekop, semprotan, lap yang bisa dibasahi air seperti pakai kanebo, dan lainnya yang bisa dipakai untuk lap habis buang air," tutur dia. 

Oleh karena itu, kebiasaan orang membuang air kecil dengan memasukkan urine ke dalam botol plastik saat berada di gunung sebenarnya tidak tepat. 

Baca juga: Usia Berapa Anak Boleh Diajak Naik Gunung?

Menurut pendaki gunung yang juga anggota senior Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (UI) Adiseno, orang yang ingin buang air di gunung bisa langsung ke semak-semak untuk membuang kotorannya.

Pasalnya, membuang urine ke dalam botol malah akan berpotensi menambah sampah di pegunungan.

"Langsung aja cari semak-semak, gak perlu pakai botol plastik. Asal ke tempat tersembunyi gak terlihat orang banyak. Gunung kita itu gunung tropis, gak ada masalah kok buang air langsung di gunung," kata Adiseno, dikutip dari Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Tips dan etika saat buang air di gunung

Selain perlengkapan yang sudah disebutkan sebelumnya, Galih berpesan agar para pendaki bisa menyiapkan ponco atau mantel jas hujan, untuk menutupi pada saat jongkok.

Eksotika Ranu Kumbolo yang dipenuhi kemah para pendaki Gunung Semeru, Sabtu (7/4/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Eksotika Ranu Kumbolo yang dipenuhi kemah para pendaki Gunung Semeru, Sabtu (7/4/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com