Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Pelaku Wisata di Yogyakarta Tombok

Kompas.com - 09/09/2022, 14:02 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat beberapa industri terdampak langsung.

Salah satunya industri pariwisata. Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku banyak pelaku usaha harus tombok.

Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Komunikasi Asita DIY Fachri Herkusuma mengatakan, kenaikan BBM berdampak bagi para pengusaha tour and travel, sehingga mereka tombok.

Baca juga: 5 Tempat Melihat Sunrise di Gunungkidul Yogyakarta

"Wisatawan sudah deal harga paket tour, tidak serta merta mereka bersedia menyesuaikan harga. Artinya, biro perjalanan anggota Asita DIY sering tombok," kata dia, Kamis (8/9/2022).

Fachri mengungkapkan bahwa untuk wisatawan lokal masih bisa maklum dengan kenaikan paket wisata pasca kenaikan harga BBM. Namun, berbeda dengan wisatawan mancanegara mereka cenderung tidak bisa dinego.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

“Untuk paket tour yang sudah deal, walau belum berjalan ya tetap gak bisa ikutan naik harganya. Bisa-bisa ya zero profit,” ujarnya.

Harga biaya wisata makin naik

Dia menambahkan bahwa selain berdampak pada harga paket tour, kenaikan BBM ini juga dapat mempengaruhi komponen lain seperti restoran karena sembako juga ikut naik harganya.

"Seperti sembako yang berhubungan dengan restoran, bisa jadi hotel juga melakukan penyesuaian harga. Ditambah lagi transportasi adalah komponen tour yang berbiaya tinggi," ujar.

Baca juga: Kenaikan Tarif Bus Yogyakarta, Imbas Harga BBM Naik

Kondisi ini membuat dirinya khawatir kenaikan harga BBM akan mengurangi minat masyarakat untuk berwisata ditambah daya beli masyarakat yang makin menurun.

Tugu Jogja.Shutterstock Tugu Jogja.

Naiknya BBM membuat pelaku usaha pariwisata harus putar otak untuk mengakali biaya wisata agar tak membengkak.

Satu diantaranya adalah dengan menyiapkan strategi untuk Free & Independent Traveler (FIT) atau paket wisata keluarga dengan mengurangi beberapa cost dari paket tour.

"Misalnya makan sehari tiga kali, bisa dikurangi jadi dua kali. Setidaknya kita antarkan sampai ke resto yang diinginkan wisatawan dan wisatawan yang memilih sendiri menu dan restonya,” kata Fachri.

Baca juga: Lokasi Sekaten Yogyakarta 2022, Dulunya Kampus Empat Lantai

Ia berharap ada bantuan berupa stimulus atau program promo dari pemerintah untuk menggerakkan wisata di daerah.

Hal itu mengingat DIY termasuk dalam 5 destinasi pariwista super prioritas karena ada Borobudur dengan jarak yang dekat.

Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengeluhkan hal yang sama.

Bobby menambahkan saat ini industri pariwisata dalam kondisi kontrak dalam artian industri harus tetap menjalankan kontrak-kontrak yang sudah dibuat sebelum naiknya harga BBM.

"Industri tidak bisa menaikan harga sebelum berakhirnya kontrak dengan buyer. Industri saat ini pada kapasitas belum bisa mengubah costing atau pricing karena banyak yang terikat dengan harga kontrak per tahun,” ucap Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com