Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/09/2022, 15:07 WIB
  • Desember 2011

Pada tahun ini, bandara-bandara AS mulai menerapkan program PreCheck bagi wisatawan yang ingin melalui pemeriksaan keamanan lebih cepat dan singkat. Syaratnya, mereka bersedia membayar dan menjalani pemeriksaan latar belakang yang lebih rinci.

Melalui pemeriksaan latar belakang detail ini, TSA akan menyusun penilaian risiko terhadap penumpang sebelum kedatangan di pos pemeriksaan bandara. 

Baca juga: Tragedi 9/11 Ubah Dunia Penerbangan, Langgar Privasi Berdalih Proteksi

PreCheck memeriksa informasi dasar seperti riwayat pekerjaan dan tempat tinggal penumpang, seperti dikutip dari AP News, Minggu. Mereka juga harus memberikan sidik jari dan menyetujui pemeriksaan catatan kriminal.

Seseorang dapat membayar 85 dollar AS (sekitar Rp 1,2 juta) untuk keanggotaan selama lima tahun. Hal itu membuat mereka bisa melewati jalur keamanan yang lebih singkat, tidak lagi harus melepas sepatu dan ikat pinggang.

  • Maret 2017

Tahun 2017, pemerintahan Presiden Donald Trump melarang pelancong dari negara tertentu membawa laptop, tablet, dan perangkat elektronik besar lainnya ke dalam kabin dalam penerbangan komersial ke Amerika Serikat.

Sekretaris keamanan dalam negeri saat itu, John Kelly, mengatakan alasannya karena badan intelijen mengindikasikan adanya teroris yang sedang mengembangkan bom untuk menjatuhkan pesawat dan bisa disembunyikan di dalam perangkat tersebut.

Namun, tak lama diterapkan, larangan membawa laptop dicabut pada Juli 2017.

Baca juga: 5 Perilaku Penumpang Pesawat yang Dibenci Pramugari

  • Juni 2017

Pada Juni 2017, beberapa maskapai bekerja sama dengan TSA, memulai uji coba perangkat lunak rekognisi wajah yang memungkinkan wajah penumpang menjadi boarding pass mereka.

Sistem mengambil foto dan mencocokkannya dengan yang ada di file maskapai, mempercepat proses penyaringan penumpang. Selain itu, karena pengguna sistem harus terdaftar dalam federal government's known-traveler program (program pelancong dari pemerintah federal), hal ini memberikan lapisan keamanan ekstra.

Baca juga: 5 Tips Kurangi Risiko Bagasi Hilang Saat Naik Pesawat

Namun, dari segi metode penyaringan biometrik lainnya, hal ini memang menimbulkan masalah privasi karena pemerintah bisa melacak keberadaan penumpang di dalam dan luar negeri.

  • September 2021

Beberapa tahun terakhir ini, menurut NPR, belum ada aturan lain yang diketatkan. Kendati demikian, selalu ada ruang pengembangan dari segi pengawasan, petugas, maupun teknologi. 

Baca juga: Jangan Sembarang Selfie di Bandara, Ada Area yang Dilarang

Sebab, wakil direktur keamanan federal TSA, Louis Traverzo mengatakan, keamanan penerbangan harus terus berkembang untuk mengatasi ancaman yang terus berubah.

"Orang-orang sangkat kreatif. Ancamannya (juga) semakin kreatif," kata Louis Traverzo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

BrandzView
Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Travel Update
10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

Travel Update
5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

Jalan Jalan
Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jalan Jalan
Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Hotel Story
Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Travel Update
Wings Air Sediakan 531.360 Kursi untuk Periode Lebaran 2023

Wings Air Sediakan 531.360 Kursi untuk Periode Lebaran 2023

Travel Update
10 Masjid Tertua di Dunia, Ada yang Berada di China

10 Masjid Tertua di Dunia, Ada yang Berada di China

Jalan Jalan
9 Masjid di Jalur Pantura untuk Pemudik, dari Jakarta hingga Jatim

9 Masjid di Jalur Pantura untuk Pemudik, dari Jakarta hingga Jatim

Jalan Jalan
Masjid Terapung Palu yang Kokoh Diterjang Tsunami Kini Jadi Obyek Wisata

Masjid Terapung Palu yang Kokoh Diterjang Tsunami Kini Jadi Obyek Wisata

Jalan Jalan
6 Masjid di Jalur Pansela, Bisa Mampir Saat Mudik

6 Masjid di Jalur Pansela, Bisa Mampir Saat Mudik

Jalan Jalan
Perjalanan Domestik Naik 2 Kali Lipat Saat Lebaran, Tak Semuanya Mudik

Perjalanan Domestik Naik 2 Kali Lipat Saat Lebaran, Tak Semuanya Mudik

Travel Update
Mengenal Enam Keret Suku Byak di Kabupaten Tambrauw Papua

Mengenal Enam Keret Suku Byak di Kabupaten Tambrauw Papua

Jalan Jalan
Bebas Visa ke Jepang Sudah Bisa Diajukan WNI Pemegang E-paspor

Bebas Visa ke Jepang Sudah Bisa Diajukan WNI Pemegang E-paspor

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+