Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Pembangunan Kereta Gantung Ada di Luar TN Gunung Rinjani

Kompas.com - 30/12/2022, 13:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Minta masyarakat tidak khawatir

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meminta masyarakat tidak takut berlebihan terhadap pembangunan kereta gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen.

"Soal lingkungan, tidak selama pembangunan merusak lingkungan, seperti yang ada di China. Waspada dan hati-hati ya, tapi kita tidak perlu paranoid, seolah-olah modernitas salah dan harus kita tolak," kata Zul, dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

Baca juga:

Ia juga tidak memungkiri perdebatan pro dan kontra pembangunan kereta gantung Rinjani. Hal itu, kata Zul, terjadi karena kurangnya sosialisasi tentang pembangunan sehingga menyebabkan miskomunikasi. 

Kendati demikian, ia menyebut pihaknya agar terus memperbaiki jika nantinya ada kekurangan, dan meminta masyarakat tidak gaduh terlebih dahulu. 

Kereta gantung sebagai solusi bagi wisatawan tertentu

Keindahan kaldera Gunung Rinjani dengan Danau Segara Anak dan gunung anakan Barujari menjadi salah satu daya tarik wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. KOMPAS/Iwan Setiyawan Keindahan kaldera Gunung Rinjani dengan Danau Segara Anak dan gunung anakan Barujari menjadi salah satu daya tarik wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dihubungi terpisah, sebelumnya Zul sempat menyampaikan bahwa kereta gantung dapat menjadi solusi untuk pengunjung yang ingin menikmati pemandangan Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak tanpa perlu melakukan pendakian.

Hal ini dinilai akan menguntungkan orang-orang yang secara fisik tidak bisa melakukan pendakian ke Gunung Rinjani.

Baca juga: Kota Batu Akan Punya Kereta Gantung Wisata, Sajikan Panorama Pegunungan

Zul menilai, pembangunan kereta gantung akan memudahkan para wisatawan berusia lanjut atau dengan keterbatasan fisik yang ingin menikmati keindahan alam yang ada.

“Orang tua juga ingin melihat bukit-bukit itu, karena kalau disuruh mendaki kan tidak semua kuat yang umur 60-70 tahun,” ungkap Zul, dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/12/2022). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com