Pada kurun waktu 1925-1930 dilakukan elektrifikasi di stasiun kereta api di Jakarta, tak terkecuali Stasiun Weltevreden.
Nama Stasiun Weltevreden diganti menjadi Stasiun Batavia Koningsplein. Saat itu, Stasiun Batavia Koningsplein menjadi stasiun tersibuk di Hindia Belanda, karena hampir seluruh kereta jarak jauh dan kereta ke Bogor singgah di stasiun ini.
Stasiun Batavia Koningsplein dikenal pula dengan Stasiun Gambir. Terkait penamaan Stasiun Gambir belum diketahui kapan pastinya, namun diduga sekitar 1922.
Saat itu masyarakat menyebut Koningsplein dengan Lapangan Gambir, karena konon tumbuh Pohon Gambir di lapangan tersebut. Pohon Gambir adalah pohon yang getahnya dapat disadap sebagai bahan baku pembuat gambir, salah satu bumbu untuk menyirih.
Baca juga: Jangan Lupa, Boarding Tiket KA Jarak Jauh di Stasiun Gambir Kini Pakai PeduliLindungi
Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP melaksanakan kerja sama pembangunan kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek).
Tujuannya membuat pemukiman baru karena penduduk Jakarta sudah overload. Dari sisi transportasi, pemerintah mencanangkan proyek pembangunan jalur layang kereta api Jakarta-Manggarai.
Sebagai tempat perhentian di jalur layang kereta api, maka dibangun stasiun baru, termasuk Stasiun Gambir. Pemancangan tiang pertama Stasiun Gambir yang baru dilakukan pada 17 Desember 1986.
Baca juga: Panduan Cetak Tiket Kereta Api Jarak Jauh untuk Boarding di Stasiun Gambir
Stasiun Gambir baru dibuka untuk umum oleh Presiden Soeharto pada 6 Juni 1922. Pembukaan Stasiun Gambir baru berbarengan dengan peresmian jalur dan operasional Kereta Rel Listrik (KRL).
Wajah Stasiun Gambir baru adalah kondisinya sampai sekarang. Bangunan stasiun terdiri dari tiga lantai.
Arsitektur bangunan terinspirasi dari bangunan Joglo dengan ciri khas atap bersusun. Sementara, bangunan didominasi warna hijau sehingga mudah dikenali.
Baca juga: Intip Fasilitas Coworking Space Stasiun Gambir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.