Sekilas, hasil lukisan dasar-dasar kaligrafi Tionghoa terkesan sederhana dan mudah dibuat.
Akan tetapi, faktanya, proses pengerjaannya tidak semudah yang dibayangkan.
Bahkan, ketika membuat sebuah garis lurus, seseorang harus teliti soal kapan kuas lukis harus ditekan atau diangkat supaya menghasilkan tulisan dengan ketebalan tertentu.
Menurut Titih, makna di balik belajar dasar-dasar kaligrafi Tionghoa bukanlah menuntut seseorang agar cepat mahir dan mendapat hasil yang sempurna.
Akan tetapi, seni membuat kaligrafi Tionghoa justru didapat dari proses pengerjaannya yang bertahap dan tidak instan.
Baca juga: Panduan Lengkap Wisata ke Museum Benteng Heritage Tangerang
"Menurut saya, orang yang belajar kaligrafi itu memang melatih kesabaran dan bisa memengaruhi mental seseorang," ujarnya.
Latihan kesabaran yang dimaksud dapat dilihat dari bagaimana seseorang mengendalikan diri saat menggoreskan kuas dengan perasaan.
Kaligrafi dalam hal ini, kata Titih, tidak hanya merujuk ke kaligrafi Tionghoa, melainkan juga kaligrafi Arab serta kaligrafi campuran Arab dan Tionghoa.
"Ini (belajar kaligrafi Tionghoa) salah satu pelatihan yang banyak manfaatnya. Termasuk melatih emosi, konsentrasi, napas, goyangan tangan, serta posisi tangan saat memegang kuas," kata Titih.