KOMPAS.com - Penerbangan internasional China kembali dibuka.
Indonesia telah menerima wisatawan asal China untuk pertama kalinya dari charter flight yang tiba di Bali, Minggu (22/1/2023).
Baca juga:
Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa tidak ada perbedaan atau diskriminasi terhadap wisman yang akan berkunjung.
"Berdasarkan data yang kami miliki dan koordinasi dengan menteri kesehatan dan juga Satgas Covid-19, lonjakan wisatawan mancanegara asal Tiongkok (China) ini kami pantau secara ketat," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang digelar hybrid, Selasa (24/1/2023).
Sebab, selain memantau kedatangan para wisman China secara ketat, pihaknya akan melakukan penyesuaian jika secara tiba-tiba terjadi peningkatan kasus.
"Seandainya ada peningkatan dari kasus penularan, ini akan kita lakukan penyesuaian-penyesuaian atau adjusment dalam treatment," imbuhnya.
Baca juga: Pelaku Perjalanan Asal China Akan Wajib Tes Covid-19 untuk Masuk ke Jerman
Menurut Sandiaga, tingkat kekebalan masyarakat Indonesia secara umum sudah termasuk tinggi.
Sehingga, tidak ada penyesuaian atau perubahan aturan masuk bagi wisman asal China, seperti layaknya yang beberapa negara lain lakukan.
"Per hari ini, dengan tingkat kekebalan kita yang di atas 98,5 persen, sesuai dengan arahan presiden, kita tidak menambah pengecekan dari yang telah disampaikan oleh surat edaran (SE) sebelumnya," terang Sandi.
Baca juga: China Longgarkan Aturan Terkait Covid-19, tetapi Masih Tutup Kunjungan Wisata Turis Asing
Hal ini, lanjut dia, diharapkan bisa menjadi narasi yang positif terhadap kunjungan wisman ke Bali maupun destinasi lainnya.
Pada waktu berbeda, terkait isu kasus Covid-19 yang meningkat di China, Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) juga sudah melakukan rapat secara virtual dengan KBRI Beijing, Konjen Shanghai, Konjen Ghuangzhou, dan Hong Kong.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASITA Bali, I Putu Winastra, meluruskan beredarnya isu bahwa kasus covid-19 di China sedang tinggi.
Baca juga:
Menurut dia, varian Covid-19 yang beredar di Beijing pada Januari sudah turun dan varian Covid-19 tersebut sudah ada di Indonesia sebelumnya, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran.
"Beliau menyampaikan bahwa varian yang beredar di Beijing Januari sudah turun dan sudah ada di Indonesia sebelumnya, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran," kata Winastra, dikutip dari Tribun Bali (18/1/2023).
Baca juga: 20 Ide Wisata Akhir Tahun di Bali Selain Pantai, Ada Destinasi Baru
Adapun setelah kedatangan charter flight dari China ke Bali untuk pertama kalinya setelah pandemi, pemerintah juga berencana menambah direct flight dari beberapa kota di China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram