YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Malioboro nampak lebih sibuk pada hari Sabtu (4/2/2023).
Sejak sore hari, ribuan pengunjung telah memadati Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Pengunjung antusias menonton penutupan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-18 pada tahun 2023 ini, mengingat sudah 2 tahun PBTY tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19.
Baca juga: 18 Tempat Wisata Malioboro dan Sekitarnya, Cukup Jalan Kaki
Penutupan PBTY ini dimeriahkan dengan berbagai macam pertunjukkan budaya, seperti barongsai, naga liong, pawai marching band, dan juga tari-tarian.
Ribuan penampil dari puluhan kelompok, berjalan beriringan dari Malioboro ke arah Titik Nol Kilometer.
Mereka berjalan dari Utara Malioboro ke arah selatan menuju Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, sepanjang 1 kilometer.
Sesampainya di titik nol peserta pawai budaya ini menampilkan kemampuannya di tengah-tengah simpang empat titik nol kilometer dengan penonton di keempat sisi simpang titik nol.
Baca juga: Lokasi Kampung Ketandan, Tempat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2023
Praktis dengan adanya pertunjukkan budaya ini jalan menuju titik nol harus ditutup untuk beberapa waktu dan sempat menimbulkan kemacetan di ruas-ruas jalan lain.
Penonton juga beragam baik itu dewasa, anak-anak, warga Yogyakarta, dan juga wisatawan dari luar daerah.
Wisatawan asal Banten Mila mengungkapkan kegaumannya saat melihat pawai budaya penutupan PBTY pada tahun ini, lantaran dia baru pertama kali melihat pawai budaaya dengan ribuan peserta.
"Baru pertama kali melihat ini dan jadi pengalaman tersendiri ternyata ada pekan budaya seperti ini," katanya, Sabtu (4/2/2023).
Wisatawan lain dari Kertosono, Jawa Timur Adesi mengatkan, acara ini sangat meriah setelah beberapa waktu dilarang menyelenggarakan acara yang menyebabkan kerumunan karena tingginya angka kasus Covid-19.
"Warga sangat antusias jadinya, saya baru pertama kali melihat ada pawai seperti ini di Jogja," kata dia.
Baca juga: Pekan Budaya Tionghoa 2023 di Yogyakarta, Ada Street Food sampai Barongsai
Ia berkunjung ke Yogyakarta karena adanya acara study tour ini merasa sangat beruntung bisa melihat secara langsung.
Sementara itu Ketua Umum PBTY XVIII Sugiharto Hanjin mengatakan peserta Malioboro Imlek festival dari berbagai elemen masyarakat, seperti marching band dari AAU, paguyuban Tionghoa, dan sanggar-sanggar seni lain.