Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rustic Market, Kawasan Kuliner yang Sejuk di Tengah Kota Surabaya

Kompas.com - 01/03/2023, 15:08 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada tahun 2022, Surabaya termasuk kota besar ketiga di Indonesia, setelah Jakarta dan Bandung, yang kerap didatangi oleh wisatawan. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan mesin pencarian Google dalam "Year in Search 2022". 

"Tahun 2022 adalah tahun reuni, relaksasi, dan kebangkitan perjalanan," bunyi keterangan resmi dari Google, Rabu (1/3/2023).

Baca juga:

Oleh karena, itu tak heran kalau di Surabaya terdapat banyak tempat wisata yang menarik perhatian warganet. Salah satunya Rustic Market, kawasan kuliner dan industri kreatif di Surabaya.

Rustic Market cukup menarik perhatian, pasalnya kawasan ini mengusung konsep alam yang sejuk dan rindang di jantung Kota Surabaya.

 

Manfaatkan lahan pembuangan sampah

Potret pengunjung makan  di kawasan Rustic Market by Tha Lake.Dok. Instagram @rusticmarket.id Potret pengunjung makan di kawasan Rustic Market by Tha Lake.

Siapa sangka kawasan rindang, estetis, dan nyaman untuk tempat nongkrong ini dulunya merupakan kawasan yang tidak terawat layaknya tempat pembuangan sampah.

"Dulu kawasan ini adalah tempat pembuangan sampah, karena kami tidak punya lahan, jadi kami diberi kepercayaan oleh sebuah instansi untuk mengubah tanah tersebut menjadi kawasan komersil atau kawasan industri kreatif," terang General Manager Rustic Market Oky Andy, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (28/2/2023).

Oky menjelaskan, sejatinya Rustic Market ialah sebuah usaha yang bergerak di bidang dekorasi, wedding (pernikahan), dan furniture (furnitur).

Akan tetapi, setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan berdampak terhadap para pelaku bisnis, pihak Rustic Market kemudian menciptakan kawasan komersial pada 2015 di pusat Kota Surabaya dengan cara merangkul UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) lokal.

Baca juga: Surabaya Punya Lebih dari 900 Taman, Bisa Jadi Tempat Main Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com