Jadi Lokasi Syuting John Wick 4, Ini 5 Fakta Gurun Wadi Rum

KOMPAS.com - John Wick 4 tengah tayang di sejumlah bioskop di Indonesia. Film yang dibintangi aktor peran Keanu Reeves ini melakukan proses syuting di sejumlah lokasi, salah satunya Gurun Wadi Rum di Yordania.

Lokasi ini bisa dilihat di adegan pembuka. Dalam adegan tersebut, terlihat John Wick (Keanu Reeves) yang berpakaian serba hitam menunggangi kuda untuk mengejar pasukan High Table.

Baca juga: 5 Tempat Terkenal di Dunia yang Jadi Lokasi Syuting John Wick 4

Adapun Production Designer John Wick: Chapter 4, Kevin Kavanaugh, mengatakan bahwa dirinya menyukai gurun tersebut. Lokasi itu dipilih agar ada keterkaitan dengan lanskap di film sebelumnya, John Wick 3.

"(Adegan di Gurun Wadi Rum) ada di awal, tapi kami merekamnya pada akhir produksi," tutur Kavanaugh, dikutip dari Conde Nast Traveler, Kamis (30/3/2023).

Sebagai informasi, Gurun Wadi Rum terletak di sisi selatan Yordania atau sekitar 60 kilometer (km) dari Teluk Aqaba.

Berikut beberapa fakta lebih lanjut tentang Gurun Wadi Rum:

Fakta Gurun Wadi Rum, lokasi syuting John Wick 4

1. Sering jadi lokasi syuting film

Dok. Wikimedia Commons/Peter Chisholm Ilustrasi Gurun Wadi Rum di Yordania, salah satu lokasi syuting film John Wick 4.

Selain film John Wick 4, Gurun Wadi Rum juga pernah menjadi lokasi syuting sejumlah film, salah satunya Star Wars: The Rise of Skywalker pada tahun 2019.

Kemudian, ada pula film Aladdin pada tahun 2019 dan film Lawrence of Arabia pada tahun 1962 yang mengambil gambar di lokasi ini, dilansir dari laman Wadirum Desert Eyes.

Baca juga: Apakah Gurun Sahara Bisa Menghijau Lagi Seperti Ribuan Tahun Lalu?

2. Kawasan dilindungi

Dok. Wikimedia Commons/Enrevseluj Ilustrasi petroglif di Gurun Wadi Rum, Yordania.

Dikutip dari laman resmi UNESCO, Gurun Wadi Rum yang luasnya sekitar 74.000 hektar masuk ke dalam situs alam dan budaya yang dilindungi.

Bernama Wadi Rum Protected Area (Area Dilindungi Wadi Rum atau WRPA), kawasan ini memiliki lanskap yang bervariasi, antara lain ngarai sempit, tebing, dan gua. 

Di kawasan ini pula terdapat petroglif, prasasti, dan peninggalan arkeologis lainnya yang menunjukkan adanya aktivitas dan interaksi manusia dengan lingkungan selama 12.000 tahun.

Baca juga:

• Ada Gumuk Pasir bak Gurun Sahara di Garut
• Selain Gurun Pasir Telaga Biru, Bintan akan Kembangkan Desa Wisata