Satu tahun setelah wafatnya Jenderal Ahmad Yani, tepatnya pada 1 Oktober 1966, ibu dan putra-putri Jenderal Ahmad Yani menyerahkan rumah tersebut kepada negara.
Rumah tersebut kemudian dijadikan sebagai sebuah museum yang diberi nama Sasmitaloka Pahlawan Revolusi.
"Nama 'Sasmitaloka Pahlawan Revolusi' itu artinya semangat juang, jasa pengabdian, dan pengorbanan para Pahlawan Revolusi diabadikan," kata sang pemandu.
Saat ini, Sasmitaloka Pahlawan Revolusi dikelola dan dibina oleh Dinas Sejarah TNI AD.
Pemandu Museum mengatakan bahwa kondisi Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi saat ini masih sama dengan kondisi rumah Jenderal Ahmad Yani dahulu.
Baca juga: Mengenal Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Saksi Peristiwa G30S/PKI
Semua perabotan masih kokoh dan tertata dengan rapi. Begitu juga dengan pajangan dan barang-barang pribadi milik keluarga Jenderal Ahamd Yani.
Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi terdiri dari ruang ajudan, ruang tunggu, ruang tamu utama, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur, kamar mandi di dapur, ruang belakang, dan garasi.
Bedanya, di bagian garasi kini difungsikan sebagai tempat menyimpan seragam asli para Pahlawan Revolusi yang dititipkan di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi.
Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi dapat terbuka gratis untuk umum setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.