Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Lihat Langsung Benda Peninggalan Nabi Muhammad, Bisa sampai Terharu

Kompas.com - 04/04/2023, 16:22 WIB
Sania Mashabi,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nabi Muhammad merupakan panutan umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Saat berkunjung ke Tanah Suci, kebanyakan orang mencari kesempatan untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad.

Oleh karena itu, bisa jadi tidak pernah terlintas dalam benak untuk bisa melihat benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW di Indonesia.

Namun, semua itu terealisasi saat Kompas.com berkesempatan datang langsung ke pameran artefak Nabi Muhammad yang bertajuk Rindu Rasulullah SAW.

Lokasi pameran tersebut berada di Masjid At-Tin Jalan Taman Mini I, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.

Baca juga: Cara ke Pameran Artefak Nabi Muhammad Naik KRL dan Transjakarta

Kompas.com datang ke pameran itu pada Kamis (30/3/2023) dan sampai di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB.

Setelah melakukan registrasi, Kompas.com diantar petugas menuju ruang pameran, saat pintu wangi gaharu langsung menyeruak.

Lihat langsung benda peninggalan Rasulullah

Di ruangan itu, terlihat banyak kotak kaca yang berisi berbagai macam benda-benda peninggalan Nabi Muhammad.

Kompas.com merasa tidak sabar untuk bisa langsung melihat apa yang ada di dalam kotak-kotak itu lalu memutuskan melihat terlebih dahulu batu yang ada di sebelah kiri pintu masuk.

Fondasi Kabah dan batu dari burung ababil

Ternyata batu itu adalah fondasi kiblat Kabah. Di sampingnya, ada batu sijjil yakni batu yang dilemparkan burung ababil ke tentara gajah Raja Abrahah di Mekkah. Para tentara itu hendak menghancurkan Kabah.

Umat Muslim sedang melaksanakan ibadah di Kabah Mekkah.Pexels/@ShamsAlamAnsari Umat Muslim sedang melaksanakan ibadah di Kabah Mekkah.

Umat Islam yang melihatnya kemungkinan besar akan merasa takjub, begitu pula Kompas.com.

Itu karena batu ini berasal dari kejadian yang tertulis dalam Alquran, tepatnya surat Al-Fil, mengisahkan musnahnya tentara gajah Raja Abrahah yang dihujani batu panas oleh burung ababil.

Baca juga: 5 Tips Datang ke Pameran Artefak Nabi Muhammad, Beli Tiket Online

Di samping batu sijjil ada beras yang bertuliskan ayat Al Quran. Jika ingin melihat tulisan ayat itu, pengunjung harus melihat dari kaca pembesar yang dipasang di bagian tengah.

Rambut istri dan anak Rasulullah

Kemudian, di samping beras bertuliskan ayat Al Quran ada peti kecil berwarna hitam yang dijaga oleh panitia acara. Saat Kompas.com ingin melihat, ia memberi tahu bahwa isi dalam peti itu tidak boleh difoto atau direkam.

Karena isinya adalah rambut istri pertama Nabi Muhammad, yakni Khadijah; rambut istri Nabi Muhammad yang termuda, yakni Aisyah; dan rambut anak Nabi Muhammad, yaki Fatimah Az-Zahra.

Baca juga: 5 Tips Datang ke Pameran Artefak Nabi Muhammad, Beli Tiket Online

Alasan tidak boleh difoto atau direkam karena rambut itu adalah aurat perempuan dan dikhawatirkan ada lawan jenis yang melihat hasil pengambilan gambar itu.

Sebagai informasi, penjaga peti itu juga dipilih yang memiliki jenis kelamin perempuan. Tidak hanya larangan mengambil gambar, pengunjung pria juga tidak boleh melihat isi dalam peti tersebut.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Merasa takjub dan haru

Bergeser ke sampingnya lagi, ternyata isi kotak kacanya sudah berisi barang peninggalan Nabi Muhammad, yakni ekstrak keringatnya.

Di sampingnya lagi ada rambut, janggut, darah bekam, sandal, sorban, cap telapak kaki Nabi Muhammad beserta untanya.

Ekstrak Keringat Nabi Muhammad SAW di Pameran Rindu Rasul, Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (30/4/2023)KOMPAS.com/SANIAMASHABI Ekstrak Keringat Nabi Muhammad SAW di Pameran Rindu Rasul, Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (30/4/2023)

Entah kenapa, saat Kompas.com melihat barang-barang tersebut, rasanya sangat terharu dan bahkan sampai harus menahan tangis.

Itu karena Kompas.com tidak menyangka bisa melihat langsung barang-barang bersejarah milik Nabi Muhammad SAW yang kisah dan perjuangannya jadi panutan umat Islam, seolah berada dekat dengan Rasulullah.

Baca juga: Main ke Pameran Matrajiva Artina Sarinah, Ini 4 Spot Foto Menariknya

Meski begitu, Kompas.com tetap berkeliling melihat artefak lainnya, seperti tempat minum, cawan minum, siwak, tanah makam Nabi Muhammad, kiswah makam Nabi Muhammad dan tongkat.

Selain itu juga ada peninggalan pedang milik cucu Nabi Muhammad dan pedang milik Sultan Muhammad Al-Fatih, penakluk Konstantinopel (Istanbul).

Baca juga: Datang ke Pameran Matrajiva di Artina Sarinah, Bisa Beli Oleh-oleh Ini

Setelah selesai berkeliling melihat artefak, di dekat pintu keluar ada semacam kain hitam dengan tulisan kaligrafi.

Ternyata itu adalah kiswah atau kain penutup Kabah yang bisa dibeli oleh pengunjung. Karena sudah puas melihat artefak, Kompas.com pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com