Baik AP I dan AP II memastikan telah menyiapkan prosedur apabila terjadi keadaan-keadaan darurat di luar kendali.
Mulai dari langkah-langkah menghadapi cuaca ekstrem, upaya antisipasi keterlambatan penerbangan dan insiden force majeure, hingga prosedur keamanan lainnya.
Dalam hal ini, Awaluddin mengatakan bahwa kesiapan fasilitas dan infrastruktur masing-masing bandara juga menjadi perhatian khusus bagi AP II dalam melancarkan masa angkutan Lebaran 2023.
"Kondisi ini membuat operator bandara dan maskapai harus sangat konsen pada aspek safety dan security penerbangan karena animo masyarakat cukup tinggi," ucapnya.
Baca juga: Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam Capai 12.000 Orang, Arus Mudik Mulai Terasa
Maka itu, pihaknya telah memantau dan memastikan operasional bandara bisa mengendalikan arus puncak mudik maupun arus puncak balik nanti.
"Infrastruktur yang ada harus terjamin siap. Jadi, kita tidak membolehkan adanya gangguan yang berkaitan dengan infrastruktur dan fasilitas bandara, jadi 20 bandara harus beroperasi dengan kondisi yang prima," tegas dia.
Terakhir, untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2023, AP I dan II juga telah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait, di dalam maupun luar bandara.
Seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, otoritas bandara, Basarnas, CIQ, maskapai, imigrasi, hingga ground handling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.