Dari Masjid Jami Angke, perjalanan bisa dilanjutkan ke Masjid Langgar Tinggi di Jalan Pekojan Raya Nomor 43, Pekojan, Jakarta Barat.
Lokasinya hanya 2 Km dari Masjid Jami Angke atau memerlukan waktu tempuh sekitar 7 menit perjalanan menggunakan mobil.
Adapun masjid ini termasuk salah satu masjid tertua di Jakarta yang dibangun tahun 1829.
Ira Lathief mengatakan, awalnya masjid ini dibangun oleh seorang saudagar Arab asal Yaman Hadarmaut bernama Said Naum.
Baca juga: Masjid Langgar Tinggi, Saksi Perkembangan Kampung Arab di Pekojan Jakarta Barat
"Dia tokoh istimewa dia punya banyak tanah di mana-mana, sampai-sampai mewakafkan tanah di TanahAbang yang sekarang jadi rumah susun," kata Ira dalam acara Jelajah Masjid di Masjid Langgar Tinggi, Pekojan, Jakarta Barat, Sabtu (1/4/2023).
Masjid ini tidak terlalu besar, oleh karena itu diberi nama Langgar Tinggi. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, "langgar" memiliki arti masjid kecil tempat mengaji dan shalat, tetapi bukan shalat dengan banyak jemaah, seperti shalat Jumat.
Masjid ini juga dianggap menjadi saksi sejarah perkembangan kampung Arab yang ada di kawasan Pekojan.
Jarak Masjid Langgar Tinggi dengan Masjid An-Nawier cukup dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki 550 meter atau sekitar 3 menit perjalanan.
Masjid yang berusia 263 tahun ini bergaya neoklasik dan kental dengan nuansa kolonial.
Hal itu terlihat dari arsitektur dan interior dalam masjid yang banyak menggunakan pilar-pilar khas era tersebut.
Tempat berwudhu di area depan masjid juga diberi sentuhan gaya Eropa. Cat bagian dalam masjid didominasi warna putih dan emas.
Baca juga: Masjid An Nawier di Pekojan, Bergaya Neoklasik dan Berusia 2 Abad
Lampu-lampu yang digunakan juga masih bernuansa antik khas tempo dulu. Meski begitu, masjid ini juga memiliki sentuhan nuansa Arab berkat adanya mimbar.
Aktivitas jelajah masjid bisa ditutup dengan datang ke Masjid Keramat Luar Batang. Lokasinya ada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
Hanya perlu waktu sekitar 10 menit perjalanan menggunakan mobil untuk bisa sampai ke Masjid Luar Batang dari Masjid Jami An-Nawier.
Baca juga: Sejarah Masjid Luar Batang di Jakarta Utara, Berawal dari Surau
Adapun masjid itu dianggap keramat oleh warga setempat karena terdapat makam sang pendiri, yakni Habib Husein bin Abubakar Alaydrus.
Masjid ini awalnya adalah surau namun setelah Habib Husein meninggal dunia pada 1756, surau itu diubah menjadi masjid dan dijadikan tempat pemakaman Habib Husein.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.