Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Panik jika Dengar Suara Berisik dari Mesin Pesawat, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 05/05/2023, 10:15 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, ramai di media sosial video penumpang pesawat yang diduga Batik Air rute Jakarta-Medan meminta turun akibat mendengar suara bising pada mesin pesawat.

Peristiwa ini diunggah melalui akun TikTok @ulalatttt pada Jumat (28/4/2023). Dalam video, tampak pramugari sudah menjelaskan dengan sabar bahwa kondisi pesawat yang mereka naiki saat itu normal dan baik-baik saja.

Baca juga:

Rupanya, suara bising tersebut memang merupakan hal normal. Jadi, jika kamu mengalaminya, tak perlu takut dan panik.

Lalu, apa di balik suara bising tersebut?

Menurut penjelasan Head of Corporate Secretary and CSR Division PT Citilink Indonesia, Haza Ibnu Rasyad, suara bising mirip gergaji dari mesin pesawat yang sedang ramai dibicarakan itu normal terjadi dan merupakan suara dari Power Transfer Unit (PTU) yang sedang bekerja.

"Suara khas dari PTU dikenal dengan istilah "barking dog" (gonggongan anjing). Hal ini merupakan kondisi normal yang terjadi, baik ketika mesin sedang proses untuk dihidupkan, dimatikan, ataupun dalam kondisi lainnya," terang Haza kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Adapun PTU, kata Haza, merupakan sebuah komponen pesawat yang berfungsi menyeimbangkan tekanan hidrolik antar masing-masing sistem hidrolik.

Baca juga: 3 Tips agar Tidak Kena Biaya Tambahan Bagasi Pesawat

Setiap mesin pesawat biasanya memiliki sistem hidroliknya masing-masing. Misalnya, pada pesawat A320, ada tiga sistem hidrolik yaitu green, yellow, dan blue.

Sistem green disuplai oleh Engine (mesin) 1 ketika mesin berputar, sedangkan sistem yellow disuplai oleh Engine 2.

"Untuk sistem yellow juga disuplai oleh pompa elektrik untuk keperluan akses buka tutup pintu kargo. Sedangkan sistem blue untuk kondisi emergency dengan suplai dari pompa elektrik," jelasnya lagi.

Tanda PTU sedang bekerja

Ilustrasi mesin pesawat terbangThinkstock/martinoei Ilustrasi mesin pesawat terbang

Nah, di sinilah PTU bekerja. PTU akan bekerja saat terdeteksi perbedaan tekanan sebesar 500 psi (satuan tekanan yang dihasilkan gaya) dari masing-masing sistem.

"PTU berfungsi menyeimbangkan tekanan hidrolik antara system Green dan Yellow tanpa mencampur masing-masing hydraulic system fluid," tutur Haza.

Baca juga:

Lebih lanjut, bagian PTU yang terhubung dengan sistem yang memiliki tekanan lebih rendah akan bertindak sebagai pompa.

Sedangkan bagian yang terhubung dengan sistem dengan tekanan lebih tinggi akan bertindak sebagai motor untuk menggerakan bagian yang bertindak sebagai pompa tersebut.

"Dengan kata lain, PTU membantu mengatur lalu lintas suplai energi secara bergantian, dari mesin kanan ke mesin kiri," ucap dia.

Jadi, Haza menambahkan, bila suatu saat penumpang mendengar suara aneh seperti anjing menyalak atau suara mirip gergaji saat penerbangan, jangan panik. Jika ingin mengetahui asal suara, sebaiknya bertanya kepada awak kabin.

"Untuk memastikan bahwa suara itu berasal dari PTU yang sedang bekerja," tutupnya.

@kompastravel Ada pesawat baru nih buat rute Jakarta-Bali. Pesawat ini buatan China dan pertama kalinya dioperasikan sama maskapai luar China, yaitu sama maskapai lokal TransNusa. Karena mesinnya ada di ekor pesawat (tail engine), suara mesin jadi nggak terlalu bising di kabun. Ternyata, itu juga yang bikin pesawat ini wush wush dan tiba lebih cepat dari pesawat lainnya. Jakarta-Bali cuma 1,5 jam aja Nantinya TransNusa juga akan pakai pesawat ini buat rute lain. Penasaran nyoba nggak?? #travelfacts #planelovers #planelife ? sonido original - songs.lyricss1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com