Sesuai namanya, On Meeting Architecture Hub (OMAH), di tempat ini cukup rutin diadakan seminar atau workshop bagi para arsitek muda yang ingin belajar lebih dalam.
"Kami biasanya mengadakan acara seminar atau diskusi setiap satu bulan sekali atau dua bulan sekali. Sering juga bekerjasama dengan universitas, jadi pesertanya mahasiswa," terang Rich.
Beberapa diskusi atau seminar yang diadakan umumnya mengundang pembicara dari bidang arsitektur sesuai temanya. Untuk berpartisipasi, peserta cukup berdonasi mulai Rp 30.000.
Baca juga: Cara Reservasi Kunjungan ke OMAH Library di Tangerang
Menawarkan tempat yang tenang dan nyaman, ditambah Wi-Fi gratis, perpustakaan ini kerap didatangi orang-orang yang ingin rapat ataupun mengerjakan tugas.
"Banyak yang mengerjakan tugas di sini, rapat juga bisa ya asalkan tetap menjaga ketenangan," kata dia.
Selain kunjungan pribadi atau skala kecil, Rich mengatakan bahwa beberapa pengunjung pernah mengadakan kegiatan kecil-kecilan, seperti halalbihalal, di OMAH Library.
Hal ini menurutnya tidak masalah, asalkan meminta izin dan sudah konfirmasi dengan pihak OMAH Library terlebih dahulu.
Cukup viral di media sosial, OMAH Library diburu banyak orang karena tempatnya yang estetis dan indah.
Berkonsep bioklimatik atau bangunan rendah energi, material yang digunakan pun unik karena sebagiannya dari bahan bekas.
Baca juga: OMAH Library di Tangerang: Lokasi, Jam Buka, dan Fasilitas
Wajar jika ruangan di OMAH Library banyak dijadikan sebagai spot berfoto atau membuat konten. Salah satu spot yang populer adalah bean bag dan kursi di depan jendela setengah lingkaran di ruang baca.
"Boleh foto-foto bebas, yang penting tidak mengganggu orang lain. Jangan sampai gara-gara foto, orang lain jadi terganggu baca buku. Kalau mau buat konten TikTok juga boleh, asal enggak berisik," pesan Rich.