Danang menjelaskan, pesawat komersial memiliki sistem ventilasi yang dirancang untuk mengatur sirkulasi udara dalam kabin. Larangan merokok di pesawat tentunya membantu menjaga kualitas udara yang sehat bagi semua penumpang.
"Asap rokok memengaruhi sistem ventilasi pesawat dan menyebabkan udara dalam kabin menjadi tidak steril (bersih). Zat nikotin juga akan memengaruhi sistem di dalam pesawat, seiring waktu, akan terbentuk plak yang lengket yang dapat mengganggu fungsi sistem sirkulasi agar tidak berjalan secara maksimal," terang Danang.
Alat ini merupakan bagian penting dari sistem keamanan pesawat serta dirancang untuk memberi peringatan dini kepada awak kabin dan penumpang dalam situasi darurat.
Baca juga: Apakah Pintu Pesawat Bisa Dibuka Saat Terbang?
Alat pendeteksi asap terhubung dengan sistem peringatan yang memberikan notifikasi kepada awak kabin melalui panel kontrol di kokpit dan alarm suara di seluruh kabin pesawat.
Hal ini sangat membantu awak kabin untuk segera mengidentifikasi dan menangani situasi darurat yang berkaitan dengan adanya asap di dalam pesawat.
Secara keseluruhan, maskapai penerbangan berperan penting dalam menjaga aturan larangan merokok di dalam pesawat.
Salah satunya, Lion Air Group yang melakukan kampanye kepada penumpang mengenai pentingnya menjaga kesehatan, keselamatan dan kenyamanan di dalam pesawat dengan tidak merokok.
Baca juga: Dalam Pesawat Ternyata Sangat Kotor, Hindari Lakukan 4 Hal Ini
"Langkah-langkah ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman bagi semua penumpang yang bepergian dengan pesawat udara," tutur Danang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya