Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mendaki di Gunung Bali, Pengamat: Tempat Suci sejak Dulu

Kompas.com - 08/06/2023, 11:47 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Berlaku universal, namun belum ketat

Menurutnya, sama seperti di agama lain, ada aturan dan etika saat seseorang masuk kawasan suci atau tempat ibadah.

"Jadi larangan atau pengaturan tempat ini bukan khas Bali, tapi berlaku umum sebenarnya," kata Pitana. 

Namun, ia menyampaikan bahwa selama ini penduduk Bali dinilai terlalu permisif, terlalu terbuka atau sangat mengizinkan. Ternyata, banyak wisatawan yang akhirnya tidak disiplin. 

"Cuma selama ini kami di Bali sangat permisif, sangat welcome. Tetapi ketika kami welcome, ternyata terlalu banyak hal-hal yang sungguh menyakiti hati kami, melecehkan," lanjutnya.

Beberapa perilaku tersebut, misalnya menaiki atau memanjat tempat suci dan membuang air di mata air suci.

Baca juga: Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Oleh karena itu, ia berpendapat agar tidak terus berlarut-larut sehingga kebablasan, masyarakat Bali dan pemerintah provinsi Bali berusaha menghentikannya dengan cara membuat aturan yang ketat. 

Ia menjelaskan, aturan ini juga sudah diatur dalam etik pariwisata dunia yang menekankan pariwisata yg beretika, berkelanjutan, dan menghormati budaya lokal.

Bukan dilarang penuh

Pemandangan Gunung Batur di Bali.SHUTTERSTOCK/Saiko3p Pemandangan Gunung Batur di Bali.

Pitana memperkirakan, pendakian gunung di Bali tidak akan dilarang sepenuhnya, meskipun akan diperketat. 

Ia menyampaikan, pendaki ataupun wisatawan masih akan bisa mendaki gunung di Bali dengan syarat-syarat yang ketat.

"Dalam pembicaraan memang gunung itu diatur penggunaannya karena suci, tidak boleh sembarang orang menaiki. Jadi boleh enggak dinaiki? Boleh, tapi dengan syarat-syarat yang ketat," jelas dia. 

Baca juga:

Beberapa aturannya ke depan, kata Pitana, salah satunya pendaki harus diantar oleh pemandu yang mengerti soal budaya lokal.

"Jadi apakah saya setuju? Saya sangat setuju. Ini juga bukan hanya berlaku untuk gunung, orang masuk ke Bali pun harus betul-betul mengikuti dan menghargai nilai-nilai yang berlaku secara lokal," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com