Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan untuk Liburan Sekolah 

Kompas.com - 10/06/2023, 14:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Mengunjungi tempat wisata sejarah bisa menjadi salah satu kegiatan saat liburan sekolah. Selain rekreasi, kamu bisa menambah wawasan di luar bangku sekolah.

Jika kamu berada di Medan, Sumatera Utara, ada sejumlah tempat wisata sejarah di Medan yang bisa dikunjungi saat liburan sekolah.

Baca juga:

Tempat wisata sejarah di Medan

Berikut tempat wisata sejarah di Medan untuk liburan sekolah.

1. Warenhuis

Warenhuis, supermarket pertama di Kota Medan yang dibangun masa kolonial Belanda, Rabu (7/8/2019)KOMPAS.com/MEI LEANDHA ROSYANTI Warenhuis, supermarket pertama di Kota Medan yang dibangun masa kolonial Belanda, Rabu (7/8/2019)

Warenhuis merupakan sebuah bangunan gedung peninggalan kolonial Belanda yang berlokasi di   Jalan Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Melansir dari Tribun Medan, gedung ini dulunya merupakan supermarket pertama di Kota Medan yang dibangun masa kolonial Belanda. Warenhuis terdiri dari dua lantai dilengkapi dengan pilar-pilar kokoh serta bunker untuk gudang barang.

Pada dinding gedung terdapat tulisan “Mulai dibangun pada 1916 oleh arsitek berkebangsaan Jerman G Bos dan diresmikan pada 1919 oleh Wali Kota Medan pertama Daniel Baron Mackay”.

Gedung berusia lebih dari 103 tahun tersebut, sudah ditetapkan sebagai cagar budaya dan dikelola oleh Pemerintah Kota Medan.

Dalam perjalanannya, Warenhuis pernah terlantar, terbakar, hingga menjadi rebutan sejumlah pihak. Oleh sebab itu, terdapat sisa-sisa kebakaran di area gedung.

2. Istana Maimun 

Istana Maimun di Medan. SHUTTERSTOCK/AKHMAD DODY FIRMANSYAH Istana Maimun di Medan.

Tempat bersejarah di Medan ini merupakan salah satu ikon wisata Kota Medan. Sejarah Istana Maimun berkaitan dengan Kerajaan Deli yang dipimpin Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara.

Istana yang dibangun pada 1988 ini, dirancang oleh arsitektur Theodoor van Erp yang merupakan tentara Hindia Belanda.

Desain bangunan Istana Maimum cukup unik karena perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa. Nuansa Melayu dan Islam jelas terlihat di bangunan yang terletak di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun ini.

Nama Maimun diambil dari nama permaisuri sultan yang bernama Siti Maimunah. Istana ini adalah lambang cinta sultan kepada permaisurinya, seperti dikutip dari Kompas.com (26/6/2022).

3. Masjid Raya Al Mashun

Masjid Raya Al Mashun di Medan, Sumatera Utara.Kompas.com/Silvita Agmasari Masjid Raya Al Mashun di Medan, Sumatera Utara.

Wisata sejarah peninggalan Kesultanan Deli lainnya adalah Masjid Raya Al Mashun. Lokasinya tidak jauh dari Istana Maimun.

Oleh sebab itu, selain menjadi tempat ibadah, Masjid Raya Al Mashun merupakan salah satu wisata sejarah di Medan. Masjid ini dibangun pada 1906, seperti dikutip dari Jakarta Islamic Center.

Gaya arsitektur Masjid Al Mashun menggabungkan corak Timur Tengah, India, hingga Spanyol. Bangunan Masjid Raya Al Mashun berbentuk segi delapan dengan bangunan sayap di bagian selatan, timur, utara, dan barat.

Baca juga:

4. Tjong A Fie Mansion 

Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan.SHUTTERSTOCK/Ibenk_88 Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan.

Tjong A Fie Mansion adalah wisata sejarah di Medan yang terkenal. Jika kamu mencari wisata sejarah di Medan, jangan lupa berkunjung ke destinasi ini.

Melansir laman resminya, Tjong A Fie Mansion merupakan kediaman Tjong A Fie, seorang seorang saudagar dan filantropis asal China.

Sosoknya dikenal karena membangun pertokoan sepanjang Jalan Kesawan (sekarang Jalan Ahmad Yani) dan berperan dalam membangkitkan perekonomian di kota Medan, seperti dikutip dari Kompas.com (7/6/2022).

Bangunan Tjong A Fie Mansion terdiri dari dua lantai dengan 35 kamar seperti dikutip dari laman resminya. Bangunan yang dibangun pada 1895 ini, telah diakui sebagai bangunan warisan budaya dan museum.

Gaya arsitektur Tjong A Fie Mansion memiliki pengaruh China, Melayu, dan Art Deco. Wisata budaya dan sejarah seluas 8.000 meter persegi ini berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 105, di Kesawan, Kota Medan.

5.  Kebun Bunga Tjong Yong Hian

Taman ini merupakan peninggalan Tjong Yong Hian, dulunya seorang pengusaha berpengaruh di Kota Medan. Tjong Yong Hian adalah kakak dari Tjong A Fie, seperti dikutip dari Kompas.com (9/4/2020). 

Pengunjung bisa menyaksikan taman bunga tertata rapi berhias ornamen di obyek wisata ini. Terdapat kolam teratai di tengah taman yang menambah pesona Kebun Bunga Tjong Yong Hian. 

Taman ini cocok untuk begron foto Instagramable. Lokasinya berada di dekat pusat Kota Medan. Hanya berjarak sekitar 1 km, atau dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 menit berkendara.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Salah satu sudut menarik di dalam Tjong A Fie Mansion.SHUTTERSTOCK/nizar kauzar Salah satu sudut menarik di dalam Tjong A Fie Mansion.

6. Kesawan

Kawasan Kesawan, MedanShutterstock/nizar kauzar Kawasan Kesawan, Medan

Tempat wisata sejarah di Medan selanjutnya adalah Kesawan. Kesawan adalah salah satu kawasan pecinan di Kota Medan yang berada di sepanjang Jalan Ahmad Yani, seperti dikutip dari Kompas.com (26/3/2021).

Jalan yang dulu dikenal dengan nama Jalan Kesawan tersebut adalah jalan tertua di Kota Medan. Wisatawan yang melintas di area ini akan melihat bangunan-bangunan bersejarah bergaya arsitektur kolonial.

Kesawan pada awalnya merupakan Kampung Melayu. Namun, pada 1880 etnis Tionghoa tinggal di kawasan tersebut, sehingga Kesawan menjadi pemukiman etnis Tionghoa.

Pada 1889 sempat terjadi kebakaran besar yang menghancurkan rumah dan toko di kawasan tersebut, sehingga direnovasi. Kesawan menjadi pusat perdagangan di Kota Medan dan Sumatera pada masa Kolonialisme lantaran lokasinya strategis, dekat pusat kota serta Pelabuhan Belawan

7. Bank Indonesia Medan

Gedung Bank Indonesia MedanWikimedia Commons Gedung Bank Indonesia Medan

Bangunan kantor Bank Indonesia (BI) Medan merupakan gedung peninggalan Belanda sejak masa penjajahan. Lokasinya berada di dekat Lapangan Merdeka, Kota Medan.

Melansir dari Tribun Medan, bangunan BI Medan didirikan pada 1906. Arsitek yang merancang gedung BI Medan adalah Hulswit, Fermost, dan Cuypers.

Pada 1907, bangunan ini selesai kemudian digunakan sebagai kantor bank milik Belanda bernama De Javasche Bank. Enam tahun setelah kemerdekaan Indonesia,  seluruh bangunan peninggalan Belanda dinasionalisasikan oleh Presiden Soekarno, tak terkecuali De Javasche Bank.

Meskipun sudah berusia ratusan tahun, bangunan bergaya Belanda ini masih kokoh hingga sekarang. Renovasi besar-besaran pernah dilakukan pada 2000 lalu. 

8. Gedung London Sumatera

Gedung London Sumatera merupakan peninggalan era kolonial Belanda. Gedung ini merupakan bangunan pertama di Kota yang dilengkapi dengan sarana lift, seperti dikutip dari Kompas.com (9/4/2020).

Lokasinya berada di Jalan  Ahmad Yani Nomor 2, Kesawan, Keamatan Medan Barat, Kota Medan. Jaraknya 3 km dari pusat Kota Medan dengan waktu tempuh kurang dari 10 menit berkendara.

Gedung yang berdiri sejak 1906 ini, memiliki gaya arsitektur menyerupai rumah-rumah di London, Inggris pada abad ke-18. Gedung bercat putih ini kerap menjadi latar belakang foto para wisatawan.

Baca juga:

9. Kampung Madras 

Kampung Madras (dulunya bernama Kampung Keling) dijuluki sebagai The Little India di Kota Medan, berdasarkan informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Julukan itu diberikan lantaran dulunya daerah ini dihuni oleh warga India. Hingga 1950-an kawasan ini masih dihuni oleh warga keturunan India dalam jumlah yang besar.

Akan tetapi, sejak saat itu jumlahnya terus berkurang karena keadaan ekonomi yang sulit, sehingga mereka harus pindah ke kawasan lain.

Kampung yang memiliki luas sekitar 10 hektar ini terletak di antara Kecamatan Medan Petisah dan Medan Polonia. Ciri khas India bisa terlihat dari beberapa bangunan di Kampung Madras.

10. Kuil Shri Mariamman

Kuil Shri Mariamman di Kampung Madras, MedanDok. Cagar Budaya Sumut Kuil Shri Mariamman di Kampung Madras, Medan

Kuil Shri Mariamman merupakan salah satu bangunan bersejarah yang berada di Kampung Madras. Melansir dari laman Cagar Budaya Provinsi Sumatera Utara, kuil ini merupakan bukti kedatangan orang Madras, India ke Medan.

Kuil ini dibangun oleh seorang pemuda Tamil, bernama Gurdhuara Sahib yang bekerja di perkebunan Sumatera Utara. Nama Kuil Sri Mariamman merujuk pada ibu alam semesta, Dewi Shri Mariamman yang memilih untuk tinggal di tempat kecil dan terpencil.

Pada 1980, pemerintah setempat merenovasi kuil bercorak Hindu ini. Kuil Shri Mariamman dikelilingi oleh dinding batu setinggi 2,5 meter yang dipenuhi ukiran dan patung dewa dan dewi umat Hindu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com