Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bercanda soal Bom saat Naik Pesawat, Ini 4 Alasannya

Kompas.com - 14/06/2023, 21:35 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membuat lelucon soal bom adalah salah satu hal yang harus dihindari saat naik pesawat.

Dalam bentuk apapun, bercana mengenai bom adalah hal yang berbahaya dan tidak sepatutnya dilakukan karena sejumlah alasan, termasuk atas alasan keamanan.

“Larangan bercanda atau bergurau tentang bom di pesawat memiliki hubungan erat dengan penerbangan karena kaitannya pada aspek keamanan dan keselamatan,” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, dalam pernyataan yang diterima Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga:

Tindakan tersebut, kata dia, bisa menimbulkan kepanikan di antara penumpang, kru, dan personel keamanan sehingga mengganggu ketertiban di dalam pesawat.

Tak hanya itu, bercanda tentang bom dalam perjalanan penerbangan juga dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum, yang bisa berakibat pada sanksi hukum tertentu.

Alasan jangan bercanda bom di pesawat

Berikut alasan tindakan bercanda soal bom dan semacamnya sangat dilarang dan dianggap serius.

1. Faktor keamanan pesawat

Danang mengatakan, pesawat merupakan lingkungan yang sangat sensitif dan rentan terhadap ancaman keamanan.

“Setiap pernyataan atau tindakan yang terkait dengan bom atau ancaman lainnya dapat menyebabkan kepanikan di antara penumpang, kru, dan petugas keamanan,” ujar dia.

Baca juga: Apakah Pintu Pesawat Bisa Dibuka Saat Terbang?

Hal ini, ia menjelaskan, bisa mengganggu proses penerbangan, menyebabkan keterlambatan, dan mengakibatkan kerugian besar.

2. Dianggap sebagai ancaman teroris

Ancaman terorisme adalah kenyataan yang harus ditangani dengan sangat serius. Danang menambahkan, maskapai dan otoritas keamanan memiliki protokol ketat untuk menangani situasi tersebut.

Setiap pernyataan atau tindakan yang terkait dengan bom, terorisme, atau ancaman serius lainnya akan mengaktifkan prosedur darurat dan mengakibatkan penanganan yang intensif oleh aparat keamanan.

“Dampaknya, penumpang yang bersangkutan ditahan dan diselidiki secara hukum,” ungkap Danang.

Baca juga: Apa itu Prepaid Baggage untuk Bagasi Pesawat?

3. Menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan penumpang

Danang menyampaikan, tindakan bercanda atau bergurau tentang bom di pesawat dapat menyebabkan ketakutan, stress, dan kecemasan yang tak perlu di antara penumpang lainnya.

Padahal, pesawat adalah lingkungan yang terbatas dan tegang, dan penumpang harus merasa aman dan nyaman selama penerbangan.

“Tindakan dimaksud tidak hanya mengganggu ketertiban dan kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius pada penumpang lainnya,” jelasnya.

@kompastravel Membalas @fin.458_ Kurang lebih seperi itu guys etika menggunakan travelator. Pada intinya balik lagi kepada aturan yang telah ditetapkan di tempat kamu berada. Happy traveling ya guys! #travelerlife #traveldiaries #airportlife #solotrip #bandarasoekarnohatta ? Obituary

4. Termasuk dalam pelanggaran hukum

Bercanda atau bergurau tentang bom di pesawat adalah pelanggaran serius terhadap hukum di banyak yurisdiksi.

“Setiap tindakan semacam itu dapat mengakibatkan penumpang yang bersangkutan dijatuhi hukuman pidana, termasuk penahanan, denda, atau bahkan penuntutan hukum,” kata Danang.

Baca juga: Naik Pesawat Kini Boleh Tak Pakai Masker

Ia menjelaskan, hukum dan peraturan yang melarang tindakan semacam itu ada untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan semua penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com