Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Mendaki Gunung bagi Pemula, Ketahui Dulu 10 Hal Ini 

Kompas.com - 29/06/2023, 14:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Sumber Adventure

 

4. Gunakan jasa pemandu

Jika diperlukan, pendaki pemula bisa menggunakan jasa pemandu gunung untuk menemani pendakian pertamanya. Namun, pastkan bahwa pemandu gunung tersebut merupakan seorang profesional di bidangnya.

Para pemandu gunung resmi adalah mereka yang tergabung dalam Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) dan memiliki sertifikat.

Para pemandu gunung profesional tersebut dipastikan telah mengetahui medan pendakian, informasi kegiatan pendakian, serta menguasai ketrampilan dasar naik gunung. Jadi, pendaki pemula tidak perlu khawatir selama pendakian pertama.

Baca juga:

5. Bawa perlengakapan yang tepat 

ILUSTRASI - Tas gunungrottonara/Pixabay ILUSTRASI - Tas gunung

Selain fisik, persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah perlengkapan pendakian yang tepat. Bagi pendaki pemula, tentunya masih asing dengan perlengkapan naik gunung sehingga perlu riset dan mencari informasi dari pendaki berpengalaman.

Mengutip Kompas.com (3/3/2022), ada sejumlah perlengkapan wajib untuk menghindari hipotermia di gunung. Meliputi, kantong tidur atau sleeping bag, jaket hangat berbahan polyester, jas hujan, pakaian ganti, dan makanan berkalori tinggi.

Tidak kalah penting bagi pendaki adalah memilih alas kaki yang tepat sehingga perjalanan lebih nyaman. Selain itu, perlengakapan dasar naik gunung lainnya seperti tenda, alat masak, matras, carrier, perlengkapan medis, dan alat navigasi.

Pastikan perlengkapan tersebut efisien sehingga meringankan beban kamu selama perjalanan.

6. Bawa perlengkapan medis 

Ilustrasi kotak P3K.SHUTTERSTOCK / omphoto Ilustrasi kotak P3K.

Masih terkait dengan persiapan nomor lima, para pendaki wajib membawa perlengkapan medis, seperti dilansir dari Adventure. Hal ini tidak boleh dianggap sepele saat naik gunung.

Beberapa perlengkapan medis yang sangat dianjurkan untuk dibawa saat naik gunung seperti kotak P3K untuk mengantisipasi luka dalam perjalanan. Kemudian, pendaki dianjurkan membawa pulse oximeter, yaitu alat untuk mengukur saturasi oksigen.

Dalam kondisi saturasi oksigen di bawah 92, maka orang akan cenderung mengalami sesak nafas. Oleh sebab itu, pendaki sangat dianjurkan membawa botol oksigen portabel.

Terakhir, peralatan medis yang dianjurkan adalah heating pad atau bantal hangat untuk mencegah hipotermia jika suhu di puncak gunung sangat ekstrim.

7. Pahami jalur

Sabana di Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Selo.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Sabana di Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Selo.

Mengutip Kompas.com (30/7/2020), seorang pendaki wajib mengetahui jalur pendakian, termasuk rute naik dan turun. Termasuk, durasi rata-rata naik dan turun gunung bagi pemula sehingga bisa mengkalkulasi persiapan fisik yang diperlukan.

Oleh sebab itu, pendaki pemula harus banyak mencari informasi seputar gunung yang akan didaki. Dalam perjalanan, upayakan tidak terpisah dengan rombongan.

Selanjutnya, beritahu keluarga dan teman terdekat mengenai rencana pendakianmu, seperti dilansir dari Adventure. Pastikan mereka mengetahui jadwal pendakianmu secara rinci, sehingga bisa memperkirakan waktu selesai pendakian.

Jika tidak ada kabar sesuai dengan jadwal, maka mereka bisa mengambil tindakan dengan segera untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com