KOMPAS.com - Mendaki Gunung Prau bisa dilakukan untuk mengisi hari libur. Jalur pendakian gunung yang tidak terlalu berat, tetapi bertabur keindahan alam, membuatnya pas untuk menyegarkan pikiran.
Salah satu jalur pendakian Gunung Prau adalah via Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Kompas.com sempat menjajal langsung pendakian Gunung Prau melalui jalur ini selama 2 hari 1 malam, yakni Rabu-Kamis (24-25 Mei 2023).
Jika ingin menjajal mendaki Gunung Prau via Dieng, simak beberapa tips yang telah Kompas.com rangkum berikut ini:
Baca juga: Pendakian Gunung Prau via Dieng, Bertabur Keindahan dari Segala Arah
Tips pertama ini sebenarnya tidak hanya berlaku bagi pendakian Prau via Dieng, melainkan jalur pendakian Prau mana pun.
Itu karena suhu udara pada malam hari akan sangat dingin. Pendaki yang berkemah harus mempersiapkan perlengkapan untuk mengatasi udara dingin supaya tidak sampai hipotermia.
Kompas.com bahkan sampai mengenakan 5 lapis pakaian saat tidur, yakni kaus, 2 jaket, thermal blanket, dan sleeping bag. Dengan kelipa lapis pakian itu, suhu udara masih terasa dingin.
Meski ada opsi untuk lintas jalur, misal Dieng-Patak Banteng atau Dieng-Kalilembu, pendakia Gunung Prau via Dieng disarankan turun lewat jalur yang sama.
Baca juga: Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng
Itu karena keindahan panorama di jalur dieng yang memang indah. Pendaki akan lebih lama disuguhi pemandangan terbuka.
Saat cuaca cerah, panorama sisi utara Prau berupa pesisir utara Kabupaten Batang bahkan bisa dilihat dengan jelas.
Ada beberapa percabangan yang harus dilewati pendaki Prau via Dieng, yakni percabangan dengan jalur Dwarawati di Pos 2, percabangan ke jalur yang ditutup menuju Menara Pemancar, dan percabangan menuju Jalur Kalilembu.
Pendaki harus memperhatikan rambu yang ada di masing-masing percabangan itu agar tidak salah pilih jalur untuk dilalui.
Tips ini juga berlaku bagi semua pendaki Gunung Prau, terutama yang berkemah di area Sunrise Camp. Saat Kompas.com berkemah di sana, ternyata ada babi hutan yang berkeliaran.
Mereka biasanya keluar pada petang. Namun pukul 22.00 WIB, babi hutan itu sudah turun meninggalkan Sunrise Camp.
Baca juga: 3 Tips Aman Saat Bertemu Babi Hutan di Gunung
Oleh karena itu, pendaki harus waspada, terutama jika memasak makanan amis, seperti ikan sarden karena bisa memancing kedatangan babi hutan.