Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Pelangi Semarang, Dulu Kumuh Kini Jadi Wisata yang Mendunia 

Kompas.com - 17/07/2023, 22:35 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

Sejarah Kampung Pelangi 

Kampung Pelangi SemarangDok. Pemerintah Provinsi Jateng Kampung Pelangi Semarang

Sebelum menjadi Kampung Pelangi, permukiman yang berada di Kelurahan Randusari, Kota Semarang ini bernama Kampung Gunung Brintik. Lokasinya tepat berada di belakang Pasar Bunga Kalisari dan di tepi Kali Semarang.

Kawasan Kampung Gunung Brintik terlihat kumuh dengan mayoritas rumah dinding bata merah tanpa plester dinding. Selain itu, tanaman liar tumbuh di pinggir kampung yang berbatasan langsung dengan Kali Semarang.

Mulanya, Pemerintah Kota Semarang melakukan renovasi pada Pasar Bunga Kalisari. Setelah direnovasi, pasar bunga tersebut tampak tertata rapi dan bersih.

Ilustrasi pedagang bunga
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi pedagang bunga

Namun, kondisinya berbanding terbalik dengan keadaan Kampung Gunung Brintik di belakang pasar yang masih kumuh. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Semarang memutuskan untuk merenovasi Kampung Gunung Brintik agar tampak rapi mendukung penataan Pasar Bunga Kalisari.

Pada 2017, Pemerintah Kota Semarang bersama dengan warga mengecat semua rumah di kampung beserta fasilitas publik, dengan cat warna-warni. Sejak itu, Kampung Gunung Brintik berubah menjadi Kampung Pelangi.

Tak hanya itu, Kampung Pelangi menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Semarang. Untuk itu, pemerintah juga membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Pelangi sekaligus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar siap menyambut wisatawan.

Baca juga:

Disorot media asing

Sejumlah Dubes Negara Uni Eropa mengunjungi Kampung Pelangi, Semarang pada 24 Januari 2018Dok. Pemerintah Provinsi Jateng Sejumlah Dubes Negara Uni Eropa mengunjungi Kampung Pelangi, Semarang pada 24 Januari 2018
 

Konsep Kampung Pelangi di Kota Semarang ini, memang bukan yang pertama kali di Indonesia. Ada sejumlah kota lain di Indonesia yang memiliki Kampung Pelangi, salah satunya Malang.

Namun demikian, kehadiran Kampung Pelangi Semarang ini sempat viral di media sosial. Bahkan, menjadi sorotan sejumlah media online asing, seperti Daily Mail, Lonely Planet, BuzzerFeed, The Independet, dan Mirror UK, seperti dikutip dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Tak hanya itu, sejumlah media TV asing pun memberitakan pesona Kampung Pelangi. Salah satunya media Jerman, Ruply TV yang melakukan liputan langsung ke Kampung Pelangi, Semarang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Jalan Jalan
WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com