Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Taman Proklamasi, Tempat Pembacaan Teks Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 08/08/2023, 11:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Jelang perayaan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia, beragam destinasi wisata sejarah kemerdekaan bakal mendapatkan sorotan.

Termasuk salah satunya Taman Proklamasi.

Taman yang berlokasi di Jalan Proklamasi Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat ini merupakan bekas kediaman sang proklamator Ir. Soekarno. Dulunya, jalan itu bernama Jalan Pegangsaan Timur No 56.

“Taman ini dulunya rumah kediaman Bung Karno, tempat dibacakannya naskah proklamasi," kata Humas Unit Pengelolaan Kawasan (UPN) Monas bernama Nursamin, kepada Kompas.com, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Pengalaman ke Taman Proklamasi di Menteng, Tapak Tilas Kemerdekaan

Sehari sebelumnya, pada 16 Agustus 1945, Bung Karno sengaja memilih halaman rumahnya untuk menyelenggarakan upacara Proklamasi untuk mencegah kemungkinan terjadinya serangan yang dilakukan Jepang.

Papan di halaman Tugu Proklamasi, salah satu tempat bersejarah di Jakarta Pusat yang bisa dikunjungi.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARRORROH ITSNAINI Papan di halaman Tugu Proklamasi, salah satu tempat bersejarah di Jakarta Pusat yang bisa dikunjungi.

Padahal, sebelumnya, golongan muda menginginkan upacara Proklamasi Indonesia digelar di Lapangan Ikada (sekarang lapangan Monumen Nasional) secara besar-besaran, seperti dilansir Kompas.com (16/8/2020). 

Para golongan muda juga telah menyiapkan strategi perang apabila Jepang melakukan penyerangan saat dibacakannya teks proklamasi.

Baca juga: 4 Spot Foto di Taman Proklamasi, Ada Patung Soekarno-Hatta

Namun setelah diskusi antara golongan tua dan golongan muda, upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akhirnya diadakan di halaman rumah Bung Karno.

Adapun teks proklamasi telah ditantangani sebelumnya, sekitar pukul 03.00 WIB di kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1.

Kini tempat itu dikenal sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi. 

Rumah diratakan, jadi taman dan monumen

Tulisan informasi Tugu Petir atau Tugu Proklmasi yang berada di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Tulisan informasi Tugu Petir atau Tugu Proklmasi yang berada di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat.

Pada 17 Agustus 1945, saat itu, teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan berlokasi di teras depan rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.

Namun bangunan rumah bersejarah itu sudah lama rata dengan tanah, setelah Soekarno memerintahkan agar rumahnya dirobohkan. 

"Dari berbagai sumber dan kesaksian para ahli sejarah, rumah itu dibongkar atas permintaan Bung Karno sendiri, sampai sekarang belum jelas alasannya," kata Nursamin. 

Baca juga: 4 Aktivitas di Taman Proklamasi, Lihat Tugu Kemerdekaan Indonesia

Beberapa tahun setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, kediaman Bung Karno tersebut telah dibangun dengan beberapa monumen penting secara berkala, dan juga taman. 

Dalam area taman itu, berdiri tiga objek penting yang berkaitan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia.

Ketiganya adalah Tugu Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia, Tugu Petir, dan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Tiga tugu dan monumen

Monumen di Taman Proklamasi, salah satu tempat bersejarah di Jakarta Pusat yang bisa dikunjungi.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARRORROH ITSNAINI Monumen di Taman Proklamasi, salah satu tempat bersejarah di Jakarta Pusat yang bisa dikunjungi.

Ketika berkunjung, Kompas.com melihat monumen patung Soekarno-Hatta setinggi sekitar empat meter.

Di tengah-tengahnya ada batu hitam berbentuk naskah proklamasi yang diperbesar. 

"Kalau Monumen Pahlawan Proklamator yang ada Bung Karno dan Bung Hatta itu dibangun pada tahun 1980-an di zamannya Presiden Soeharto," kata Nursamin. 

Baca juga: Cara Menuju Taman Proklamasi Naik KRL, Lanjut Jalan Kaki

Di depan kiri monumen pahlawan, tidak jauh dari patung Bung Karno dan Bung Hatta, terdapat Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan Indonesia, yang berbentuk obelisk kecil layaknya jarum.

Di lokasi kompleks Taman Proklamasi, Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan Indonesia menjadi monumen pertama yang didirikan, dikutip dari BBC (1/3/2021). 

"Pembangunan tugu ini diprakarsai oleh Ikatan Wanita Djakarta, beberapa tokoh perempuan," ujar Nursamin.

Baca juga: 5 Tips ke Taman Proklamasi, Jangan Cuma Foto

Beberapa di antaranya Nyonya Johanna Masdani, Mien Wiranakusumah, Zus Ratulangi (putri Sam Ratulangi), Zubaedah, Nyonya Gerung, dan Maria Ulfa.

Tugu Petir atau Tugu Proklamasi di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Tugu Petir atau Tugu Proklamasi di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat.

Tugu lainnya adalah Tugu Petir, yang berbentuk linggis panjang dengan lambang kilatan petir di puncaknya.

"Petir di atasnya sebagai simbolik bahwa ketika Indonesia merdeka di luar perkiraan. Seperti petir menyambar pada siang hari," tuturnya. 

Baca juga: 3 Tempat Bersejarah Dekat Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Pada tulisan yang tertera di lempengan logam yang ditempel di Tugu Petir, terdapat informasi lokasi persis teras tempat teks Proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945. 

"Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta," bunyi tulisan pada lempengan di bagian bawah tiang Tugu Petir.

Ada juga Gedung Pola yang dibangun awal 1960-an, masih berdiri di bagian belakang taman.

Bangunan ini awalnya disiapkan Presiden Soekarno sebagai tempat menggodok perencanaan pembangunan Indonesia ke depan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com