Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

94.815 Wisman Kunjungi Sumut Sepanjang 2023, Naik Jauh dari Pandemi

Kompas.com - 10/08/2023, 19:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mencatat kunjungan wisatawan mancanagera (wisman) mengalami peningkatan pascapandemi Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sumut, kunjungan wisman ke Sumut pada 2021 tercatat 230 orang dan tahun 2022 tercatat 74.498 orang.

Sementara pada periode Januari-Juni 2023 angkanya mencapai 94.815 orang.

"Sektor pariwisata di Sumut berpotensi mendukung akselerasi perekonomian. Pengembangan destinasi wisata, antara lain Danau Toba dan daerah lainnya yang dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara,” ujar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/8/2023), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: 8 Wisata Berastagi Sumatera Utara, Ada Pagoda Tertinggi di Indonesia 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, tercatat 74.498 wisman datang ke Sumatera Utara melalui Bandara Kualanamu, Pelabuhan Laut Belawan, Pelabuhan Laut Tanjungbalai Asahan, dan Bandara Udara Silangit.

Sebanyak 62.753 di antaranya wisatawan asal negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Sementara kunjungan wisatawan dari negara luar Asia namun di luar Asia Tenggara, yakni India, China, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan mencapai 2.436 orang pada 2022.

Jumlah wisatawan asal Eropa sedikit lebih banyak, yakni 6.364 orang dengan negar asal Belanda, Jerman, Perancis, Austria, Belgia, Denmark, Italia, Spanyol, Portugal, dan Inggris.

Baca juga: 5 Aktivitas di Mikie Funland, Taman Bermain Terbesar di Sumatera Utara

Lainnya, adalah 1.244 wisatawan asal Amerika dan 97 wisatawan asal Afrika.

Promosi lebih luas secara global

Edy mengatakan, masuknya Geopark Kaldera Toba dalam datfar Geopark yang diakui UNESCO juga turut berkontribusi terhadap promosi destinasi Danau Toba ke level dunia.

"Sehingga meningkatkan jumlah wisatawan asing, mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dan pendapatan asli daerah, serta mewujudkan Sumut yang maju dan bermartabat," ungkapnya.

Baca juga: 20 Tempat Liburan di Sumatera Utara yang Paling Terkenal 

Menurutnya, pengembangan pariwisata di Sumatera Utara perlu melihat kembali potensi yang beragam dari segi keindahan, warisan budaya, kuliner, religi, serta alam.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut Zumri Sulthony mengatakan, meski junjungan wisata sempat turun selama pandemi, angkanya kembali naik seiring dengan pemprov menggaungkan tagline "DiSumutAja" serta membuat aplikasi terintegrasi ke kabupaten/kota.

“Jadi, saat ini kita sudah memiliki aplikasi digital "DISUMUTAJA" yang terintegrasi ke seluruh 33 kabupaten/kota, tour guide, dan agen perjalanan."

"Bagi wisatawan baik lokal dan mancanegara bisa mengakses, melihat, dan merencanakan, untuk berwisata ke Sumut,” ujar Zumri.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com