Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kota dengan Tingkat Polusi Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 13/08/2023, 17:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena polusi udara masih menyita perhatian masyarakat dalam beberapa hari terakhir ini. Sebab, polusi udara di sejumlah kota di Indonesia, semakin memprihatinkan.

Bahkan, Jakarta menduduki peringkat pertama kota paling tercemar di dunia versi IQAir per Rabu (9/8/2023), seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA). IQAir merupakan perusahaan kualitas udara berbasis teknologi asal Swiss.

Baca juga:

Selain Jakarta, masih ada sejumlah kota di Indonesia yang memiliki tingkat polusi tinggi. Lantas, apa saja kota dengan tingkat polusi terburuk di Indonesia tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Pengukuran kualitas udara

Ilustrasi polusi udaraShutterstock/Sudarshan Jha Ilustrasi polusi udara

Ada sejumlah perusahaan kualitas udara berbasis teknologi yang mengukur kualitas udara di Indonesia maupun dunia. Sebut saja, IQAir, Nafas Indonesia, dan sebagainya.

Dalam artikel ini, peringkat kota dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia mengacu pada data Nafas Indonesia pada Juli 2023. Tingkat polusi di suatu wilayah dinamis sehingga berubah setiap saat, serta bergantung dari berbagai faktor antara lain, sumber polusi, meteorologi, dan topografi.

Data kualitas udara yang diperoleh oleh Nafas Indonesia, berasal dari sensor yang tersebar lebih dari 180 titik lokasi, di Pulau Jawa, Bali, dan Belitung.

Dalam laporan Kualitas Udara Nafas Indonesia Juli 2023, diterangkan bahwa pengukuran polusi udara tersebut berdasarkan tingkat polutan Particulate Matter 2.5 (PM2.5) yang mencemari udara.

PM2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran mikro, kurang dari 2,5 mikrometer atau 36 kali lebih kecil dari diameter sebutir pasir, yang diukur dalam satuan µg/m3.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas polusi PM2.5 adalah 5 µg/m3. Pasalnya, PM2.5 berbahaya bagi tubuh lantaran ukurannya yang sangat kecil membuat partikel polusi ini tidak dapat disaring oleh tubuh.

Baca juga:

10 kota dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia 

Berikut 10 kota dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia berdasarkan laporan Nafas Indonesia pada Juli 2023. Polusi di kota-kota tersebut sudah melebihi pedoman WHO.

Sebagai catatan, tingkat polusi di suatu wilayah dinamis berubah setiap saat, sehingga urutan kota dengan tingkat polusi paling tinggi pun bisa berubah-ubah.

1. Tangerang Selatan, tingkat polusi PM2.5 sebesar 60 µg/m3 

2. Bekasi, tingkat polusi PM2.5 sebesar 55 µg/m3

3. Bogor, tingkat polusi PM2.5 sebesar 53 µg/m3

4. Tangerang, tingkat polusi PM2.5 sebesar 52 µg/m3

5. Depok, tingkat polusi PM2.5 sebesar 51 µg/m3

6. DKI Jakarta, tingkat polusi PM2.5 sebesar 47 µg/m3

7. Bandung Raya, tingkat polusi PM2.5 sebesar 44 µg/m3

8. Semarang, tingkat polusi PM2.5 sebesar 40 µg/m3

9. Surabaya, tingkat polusi PM2.5 sebesar 38 µg/m3

10. Yogyakarta, tingkat polusi PM2.5 sebesar 60 µg/m3

 

Foto stok: Polusi udaraKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Foto stok: Polusi udara

10 lokasi dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia

Selain kota dengan tingkat polusi tertinggi, Nafas Indonesia juga melampirkan data 10 lokasi dengan polusi terburuk, sebagai berikut.

1. Serpong, Tangerang Selatan, tingkat polusi PM2.5 sebesar 80 µg/m3

2. Tarumajaya, Bekasi, tingkat polusi PM2.5 sebesar 79 µg/m3

3. Parung Panjang, Bogor, tingkat polusi PM2.5 sebesar 70 µg/m3

4. Babakan, Tangerang Selatan, tingkat polusi PM2.5 sebesar 70 µg/m3

5. Bedahan, Depok, tingkat polusi PM2.5 sebesar 68 µg/m3

6. Panunggagan Utara, Tangerang, tingkat polusi PM2.5 sebesar 67 µg/m3

7. Cipayung, Jakarta Timur, tingkat polusi PM2.5 sebesar 67 µg/m3

8. Gunung Sindur, Bogor, tingkat polusi PM2.5 sebesar 67 µg/m3

9. Semanan, Jakarta Barat, tingkat polusi PM2.5 sebesar 65 µg/m3

10. Pamulang, Tangerang Selatan, tingkat polusi PM2.5 sebesar 65 µg/m3

Baca juga:

Tips wisata saat polusi tinggi

Menggunakan masker adalah salah satu cara mengurangi dampak polusi udara yang membahayakan kesehatan.Shutterstock/Deemerwha studio Menggunakan masker adalah salah satu cara mengurangi dampak polusi udara yang membahayakan kesehatan.

Dengan kondisi tersebut, Nafas Indonesia merekomendasikan masyarakat tidak berpergian keluar rumah saat polusi tinggi. Termasuk, untuk berwisata.

“Namun jika tetap ingin pergi, usahakan untuk selalu pakai masker N95, yang direkomendasikan, saat beraktivitas di luar rumah,” ujar Atmospheric Scientist Nafas Indonesia, Dinda Shabrina, kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Ia menuturkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi paparan polusi PM2.5 saat beraktivitas di luar ruangan, termasuk berwisata.

Pertama, ia menyarankan agar masyarakat memantau kualitas udara secara realtime menggunakan aplikasi pengukur kualitas udara, salah satunya Nafas Indonesia.

“Sesaat sebelum pergi, pantau kualitas udara realtime. Jika polusi tinggi, tunda hingga kualitas udara cukup baik,” tuturnya.

Kedua, sebaiknya memilih destinasi wisata di lokasi yang memiliki kualitas udara cukup baik, jika ada.

Ketiga, jika memang aktivitas wisata sudah terjadwal dan tidak bisa dipindahkan waktunya, maka usahakan memakai N95 saat berwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Travel Update
Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Travel Update
Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Travel Tips
Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com