Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2023, 17:17 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani menilai solusi permasalahan polusi udara di Jakarta adalah diberantas dari sumbernya.

"Antisipasi dengan menyuruh orang pakai masker, beralih ke mobil listrik, menurut saya tidak menyelesaikan masalah. Selama sumber polutannya tidak dibereskan," kata Haryadi di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2023).

Baca juga:

Ia melanjutkan, saat ini polusi udara di Jakarta diduga terjadi karena asap kendaraan bermotor dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap).

Menurut Haryadi, jika berasumsi bahwa polusi disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, kondisi udara Jakarta setelah kendaraan bermotor aktif pascapandemi pun terpantau masih normal.

"Ini dugaan polutannya dari PLTU, mesti dicari tahu dahulu. Apakah betul (PLTU adalah sumber polutan Jakarta)?" katanya.

Baca juga: Polusi Udara di Jakarta, Menparekraf Anjurkan Naik Transportasi Umum

Jika memang PLTU adalah sumber polutan Jakarta, lanjutnya, maka kebijakan untuk berganti kendaraan ke mobil listrik dirasa sia-sia jika tidak diberantas dari sumber polutannya.

"Sekarang disuruh beralih ke mobil listrik, tapi PLTU-nya masih pakai batu bara, tidak nyambung juga," katanya.

Selain berdampak pada kesehatan saluran pernapasan, polusi udara juga berdampak pada kesehatan mental.Shutterstock/Deemerwha studio Selain berdampak pada kesehatan saluran pernapasan, polusi udara juga berdampak pada kesehatan mental.

Sementara itu, lanjutnya, kebijakan elektrifikasi di tempat wisata memang akan berpengaruh terhadap kualitas udara, namun dampak tersebut tidak akan signifikan jika sumber polutannya tidak diatasi.

Dampak polusi terhadap pariwisata

Haryadi mengatakan, saat ini belum ada dampak yang terlihat akibat buruknya kualitas udara Jakarta terhadap pariwisata.

"Sementara ini belum ada terlihat (dampak terhadap pariwisata), tapi kalau begini terus, orang pasti malas ke Jakarta," katanya.

Baca juga:

Melihat situasi ini, sambungnya, lambat laun polusi udara ini tentu akan berdampak buruk terhadap pariwisata di Indonesia, khususnya di Jakarta.

"Orang mau liburan untuk senang-senang, kalau kena polutan, ya malas juga. Orang akan mencari tempat wisata yang udaranya lebih sehat," tutup Haryadi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

Travel Tips
AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com