Ujung Kulon merupakan habitat badak bercula satu, atau badak Jawa (rhinoceros sondaicus), berdasarkan informasi dari Indonesiabaik.id Kominfo.
Selain badak Jawa, kawasan ini menjadi tempat konservasi beragam satwa lainnya, seperti owa Jawa (hylobates moloch), surili (presbytis aigula), anjing hutan (cuon alpinus javanicus), dan sebagainya.
Jika berkunjung ke Ujung Kulon, sempatkan diri berwisata di Semenanjung Ujung Kulon untuk menikmati Padang Rumput Cidaon, yang menjadi tempat berkumpul banteng, burung merak, ayam hutan, dan badak Jawa yang sesekali menampakkan diri, seperti dikutip dari Pesona Indonesia.
Jika ingin melihat owa Jawa, wisatawan bisa mengunjungi Curug Cikacang yang merupakan habitat hewan langka dilindungi itu.
Baca juga:
Selain kekayaan flora dan fauna, Ujung Kulon memiliki panorama pantai yang eksotis, dikutip dari Pesona Indonesia.
Beberapa destinasi wisata unggulan di taman nasional ini antara lain, Pulau Peucang, Pulau Oar, Pulau Umang, Pulau Panaitan, Karang Copong, Gunung Honje, Kepulauan Handeuleum, Sungai Cigenter, dan Semenanjung Ujung Kulon.
Sejumlah pulau dan pantai tersebut merupakan surga bagi peselancar, antara lain Pulau Peucang dan Pulau Panaitan. Jika ingin mendaki, wisatawan bisa menyambangi Karang Copong di bagian utara Pulau Peucang dan Gunung Honje.
Dengan berbagai kekayaan flora, fauna, serta keindahan alamnya, UNESCO resmi menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site pada 1 Februari 1992.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.