Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bromo Perketat Pengawasan terhadap Pengunjung, Periksa Barang Bawaan

Kompas.com - 22/09/2023, 08:58 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kini memperketat pengawasan terhadap wisatawan yang datang ke kawasan tersebut.

Dikutip dari Tribun Travel, hal ini termasuk memeriksa barang bawaan wisatawan demi mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Baca juga: Pasca-kebakaran, Ekosistem di Bromo Perlu Waktu 5 Tahun untuk Pulih

Adapun belum lama ini, kawasan Gunung Bromo sempat ditutup selama 10 hari karena kebajaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipicu ulah pengunjung karena membawa suar atau flare.

"Petugas akan memeriksa barang bawaan pengunjung di pintu masuk, baik dari Coban Trisula (Kabupaten Malang), Wonokitri (Kabupaten Pasuruan), Cemorolawang (Kabupaten Probolinggo), maupun Senduro (Lumajang)," kata Kepala Bidang Wilayah 1 TNBTS Bambang Suriyono kepada Surya Malang, Selasa (19/9/2023).

Dilarang injak savana

Selain pemeriksaan barang bawaan, BB TNBTS juga melarang pengunjung melintasi area savana bekas kebakaran.

Hal ini diterapkan untuk alasan pemulihan savana.

"Larangan ini agar savana yang terbakar itu biar pulih dulu. Wisatawan bisa melintas di jalan lainnya," kara Bambang.

Baca juga: Dampak Kebakaran di Bromo, Pendapatan Negara Turun hingga 40 Persen

Kendati demikian, Bambang menegaskan tidak ada area di lokasi yang dibatasi. Wisataaan tetap bisa mengunjungi semu spot wisata di kawsan TNBTS.

"Wisatawan bisa menjamah beberapa lokasi sebagaimana yang berlaku sebelum kebakaran," katanya.

Untuk diketahui, kebakaran besar terjadi di kawasan Bromo pada Rabu (6/9/2023). Kebakaran dipicu suar atau flare yang dibawa pengunjung untuk kepentingan pengambilan gambar.

Kejadian itu menyebabkan kawasan Bromo terpaksa ditutup total akibat kebakaran hutan dan lahan sepanjang 6-18 September 2023.

Kebakaran ini menyebabkan lahan seluas 504 hektar mengalami kerusakan, mayoritas adalah kawasan savana.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (18/9/2023), Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengatakan, penutupan Gunung Bromo akibat kebakaran berdampak kepada penurunan pendapatan negara hingga 40 persen.

Baca juga: Cerita Pelaku Wisata Bromo Pasca-tutup Total, Sepi Pengunjung hingga Minta Reschedule

Sejak hari pertama dibuka, angka kunjungan wisatawan ke kawasan Bromo pun masih terbilang sedikit.

Pada hari pertama, jumlahnya hanya 360 orang. Sementara rara-rata jumlah kunjungan per hari pada tahun ini mencapai 1.033 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com