Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kompas.com - 25/09/2023, 21:01 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Fadjar Hutomo menyebutkan, kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur kebakaran akan direboisasi pada 2024 mendatang.

"Akan ada reboisasi. Informasi yang kami peroleh dari TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), pohon-pohon yang kemarin kebakaran, itu akan dilakukan (reboisasi) pada tahun anggaran 2024," kata Fadjar dalam Program The Weekly With Sandi Uno, Senin (25/9/2023).

Fajar menyebut, tindakan reboisasi ini merupakan salah satu strategi rehabilitasi di kawasan Gunung Bromo.

Baca juga: Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Strategi lainnya yang diandalkan dalam tahap rehabilitasi yaitu rehabilitasi alami, dalam hal ini menunggu rumput di sabana tubuh secara alami.

Langkah hadapi kejadian kebakaran di Bromo

Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf Agustini Rahayu menambahkan, ada beberapa langkah strategi yang dilakukan dalam menghadapi insiden kebakaran yang terjadi di Gunung Bromo.

Di antaranya yaitu penegakan hukum sesuai ketentuan UU Nomor 32 Tahun 2009; monitoring dan evaluasi secara berkala mengenai penerapan Standar Prosedur Operasional kunjungan wisatawan; serta memperketat pengawasan di lapangan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Pemulihannya (pascakebakaran Gunung Bromo) harus dari dua sisi, dari sisi pelaku wisata dan penikmat wisata," kata Ayu, Senin.

Ayu menuturkan, proses pemulihan kawasan Gunung Bromo memang akan membutuhkan waktu yang lama.

Baca juga: Bromo Perketat Pengawasan terhadap Pengunjung, Periksa Barang Bawaan

Meskipun begitu, langkah awal pemulihan harus dimulai, salah satu caranya yaitu dengan memberikan kepada edukasi kepada pelaku wisata. Terutama kepada wisatawan untuk ikut serta bertanggung jawab.

Empat rehabilitasi di Bromo

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya menyampaikan, saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melakukan empat tahapan rehabilitasi kawasan Gunung Bromo,

Pertama yaitu rehabilitasi fisik, dalam hal ini yaitu melakukan penanaman dan pembibitan pohon, serta meningkatkan sarana prasarana dengan mendatangkan dua mobil dari Jakarta.

Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan, diperkirakan luas area yang terbakar mencapai 500 hektare. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/wsj. Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan, diperkirakan luas area yang terbakar mencapai 500 hektare. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/wsj.

Tak hanya fisik. Kedua, akan ada rehabilitasi ekonomi dan yang ketiga adalah rehabilitasi sosial.

"Rehabilitasi sosial memberikan edukasi kepada masyarakat, kemudian (keempat) rehabilitasi menajemen yakni menganti sepatu pemadam api di Bromo," kata Nia, Senin.

Nia juga menyampaikan, guna memberikan edukasi, kawasan Bromo disediakan sekolah lapang interaksi bersama masyarakat.

Baca juga: Pemulihan Kawasan Bromo Akibat Karhutla Butuh Waktu hingga 5 Tahun

Edukasi ini dinilai penting untuk dipahami, mengingat kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu pusat wisata yang masuk ke dalam 10 wisata prioritas di Indonesia.

"Kemenparekraf yang akan memasarkan, agar Bromo kembali dinikmati oleh wisatawan dan pelaku ekonomi kreatif," tutup Nia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com