Kemendikbudristek juga membuka peluang bagi seniman, pelaku budaya, organisasi dan lembaga kebudayaan, serta seluruh masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan kekayaan budaya.
"Kami berupaya memastikan agar batik dan seluruh warisan peninggalan leluhur tidak hanya drawat, tapi juga terus dikembangkan. Dengan demikian, warisan budaya kita dapat terus relevan dengan perkembangan zaman serta mampu menjadi solusi atas berbagai tantangan," kata Nadiem.
Terdapat 125 pembatik berkumpul di Museum Batik Indonesia hari ini. Kehadiran para pembatik untuk bersama-sama membatik beragam motif yang mewakili 33 daerah di Indonesia. Di antara mereka, ada pula pembatik sekelas maestro yang turut berpartisipasi.
Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia, Diana Santosa menegaskan bahwa Hari Batik Nasional 2023 diadakan dengan melibatkan para pembatik dari seluruh Indonesia yang mewakili daerah masing-masing.
Tujuannya untuk mengedukasi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda agar mereka dapat lebih memahami batik secara mendalam.
Menurut Dian, perlu dipahami bahwa batik bukanlah sebuah 'tren', melainkan sebuah warisan budaya yang harus dijaga.
Baca juga: Hari Batik 2 Oktober, Intip 10 Motif Batik Populer di Indonesia
"Mengedukasi mereka bahwa batik bukan sekedar kain tradisional yang memilki beragam motif dan warna, tapi merupakan karya adiluhur yang memiliki makna dan filosofis mendalam pada setiap proses pembuatannya," kata Dian.
Mendikbudristek juga menyampaikan harapannya agar ada semakin banyak generasi muda yang semakin tertarik mempelajari dan mendalami kemampuan membatik.
"Juga lahir para pegiat batik muda dengan inovasi dan kreasi yang berkontribusi pada perkembangan batik di masa selanjutnya," pungkasnya.
Baca juga: Ada Karpet Bunga Raksasa di Singapura, Terinspirasi dari Batik
Museum Batik Indonesia berlokasi di dalam TMII, Jakarta Timur. Museum ini buka setiap hari Selasa-Minggu, pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Pengunjung tidak dikenai tiket masuk alias gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.