Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Kompas.com - 30/09/2023, 21:45 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober. Salah satu cara merayakan Hari Batik Nasional yakni mengunjungi Museum Batik yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.

Batik sudah ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu. Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang sejak abad ke-17, seperti informasi dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga:

Sejarah batik di Indonesia memiliki kaitan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit serta penyebaran ajaran agama Islam di Pulau Jawa.

Museum Batik di Indonesia

Jika kamu ingin mengenal lebih dalam mengenai batik, maka bisa mengunjungi sejumlah Museum Batik di Indonesia, sebagai berikut:

1. Museum Batik, Yogyakarta

Museum Batik YogyakartaSITUS VISITINGJOGJA Museum Batik Yogyakarta

Museum Batik Yogyakarta berlokasi di Jalan Dr. Sutomo 13A, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Museum yang berdiri pada 25 Mei 1977 ini, menempati area seluas 400 meter persegi, seperti dikutip dari situs Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Museum Batik Yogyakarta memiliki sejumlah koleksi, berupa aneka ragam kain batik dengan motif khas Yogyakarta, Solo, Madura, Bali, Cirebon, dan sebagainya. Selain itu, terdapat peralatan membatik mulai dari canting, cap aneka motif, bahan pewarna dan parafin (malam).

Koleksi batik tertua di museum ini, dibuat pada 1780. Museum Batik Yogyakarta buka setiap hari pada pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Harga tiket masuk Museum Batik Yogyakarta sebesar Rp 30.000, sedangkan untuk pelatihan membuat batik mulai dari Rp 90.000.

2. Museum Batik, Pekalongan 

Museum Batik PekalonganWikimedia Commons Museum Batik Pekalongan

Sebagai Kota Batik, wisatawan bisa menjumpai Museum Batik di Pekalongan. Lokasinya berada di Jalan Jetayu Nomor 3, Panjang Wetan, Kota Pekalongan.

Mengutip laman resminya, Museum Batik Pekalongan diresmikan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2006. Museum ini menempati bangunan peninggalan Belanda seluas 2.500 meter persegi.

Bangunan peninggalan Belanda itu sudah berdiri sejak 1906 yang pada awalnya berfungsi sebagai kantor administrasi keuangan pabrik gula.

Museum Batik Pekalongan menyimpan banyak koleksi batik tua hingga modern. Tidak hanya memamerkan koleksi batik, Museum Batik Pekalongan juga menjadi pusat pelatihan membatik dan pusat pembelajaran batik.

3. Museum Batik Danar Hadi, Solo 

Museum Batik Danar Hadi memiliki koleksi beragam jenis batikKOMPAS.com/Anggara Wikan Prasetya Museum Batik Danar Hadi memiliki koleksi beragam jenis batik

Batik Danar Hadi didirikan pada 1967 yang berawal dari industri rumahan digawangi oleh sepasang suami istri, Santosa Doellah dan istrinya. Sementara, Museum Batik Danar Hadi atau House of Danar Hadi didirikan pada 2008.

Melansir dari situs resminya, museum batik ini, menyimpan 10.000 koleksi kain batik. Bahkan, diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak.

Kain batik yang dipajang di museum ini berasal dari berbagai periode dan pengaruh budaya serta lingkungan yang berbeda-beda. Misalnya, batik Belanda, Djawa Hokokai, batik China, batik Sudagaran, dan sebagainya.

Di belakang Museum Batik Danar Hadi, terdapat kompleks pabrik batik tulis dan cap yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Jika ingin berkunjung, lokasinya berada di Jalan Slamet Riyadi, Nomor 261, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo.

Baca juga:

4. Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta

Museum Ullen Sentalu di YogyakartaDok. Shutterstock/Desty Arief Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta

Museum Ullen Sentalu menampilkan beragam koleksi budaya Jawa dari keluarga bangsawan Kerajaan Mataram di Yogyakarta dan Solo. Melansir dari laman resminya, Museum Ullen Sentalu awalnya adalah milik sebuah keluarga, yakni Keluarga Haryono.

Selanjutnya, empat keluarga bangsawan dari Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Pura Mangkunegaran menghibahkan koleksi mereka kepada pihak museum. Termasuk, koleksi kain batik yang digunakan oleh para keluarga bangsawan tersebut.

Selain, beberapa peninggalan bangsawan Jawa yang menjadi koleksi museum antara lain, karya intelektual berupa syair dan tulisan, alat musik tradisional seperti gamelan, lukisan, patung, furnitur Jawa, dan sebagainya

Bangunan Museum Ullen Sentalu sangat ikonik, perpaduan antara gaya modern art dan Jawa klasik. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan kawasan sekitar Museum Ullen Sentalu yang rindang dilengkapi berbagai pohon dan tanaman.

Nama Ullen Sentalu merupakan akronim suatu falsafah dalam bahasa Jawa, yakni ulating blencong sejatining tataraning lumaku. Maknanya adalah terang adalah penuntun jalan kehidupan. Museum Ullen Sentalu berada di di Jalan Boyong, Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com